Frustasi Tak Dapat Kerja, Fuad Bunuh Diri Lompat ke Sungai Bengawan Solo
Mohammad Fuad Thoifi Ihsan (22) warga Desa Abir-abir RT 05/RW 03, Kecamatan Bungah nekat bunuh diri melompat dari Jembatan Sembayat.
Pengendara dan warga langsung melihat korban dari sebelah kanan jembatan dan korban sempat terlihat sebanyak tiga kali kemudian tenggelam.
"Saya langsung turun, melihat korban di sungai teriak minta tolong, kelihatan sebanyak tiga kali kemudian tenggelam," ujarnya.
Cerita Hidupnya
Motif Fuad akhirnya memutuskan mengakhiri hidupnya ternyata karena kisah hidupnya yang keras.
Hal itu seperti diceritakan orang tua korban tentang kisah hidupnya yang keras kepada TribunJatim.com.
Orang tua korban yang melakukan aksi bunuh diri di atas jembatan Sembayat, Kecamatan Bungah, Kabupaten Gresik mengaku, akalu anaknya frustasi mencari kerja usai lulus sekolah empat tahun lalu.
Zainul yang duduk di SPKT Mapolsek Bungah itu ditenangkan oleh Kapolres Gresik, AKBP Kusworo Wibowo dan kepala Desa Abar-abir beserta satu anggota keluarganya.
Dia mengungkapkan bahwa dalam kesehariannya, Mohammad Fuad Thoifi Ihsan (22) putra bungsunya itu dikenal pendiam.
Dia tidak menyangka, Fuad nekat melompat dari atas jembatan Sembayat, Minggu (12/1/2020) pukul 17.25 Wib.
"Anaknya diam dirumah, memang tidak ada kerjaan apa-apa," ujarnya.
Selama ini, putranya berusaha mencari kerja namun tidak kunjung mendapat panggilan.
Sambil menggenggam sarungnya, Zainul kembali menangis.
"Saking ingin melihat anak bekerja, saya mengajukan pensiun dini jadi sopir di PT Petrokimia Gresik agar anak saya yang menggantikan saya tetapi malah diperpanjang. Anak saya tidak sabaran," terangnya.
Sempat Pamit dan Tinggalkan Orang Tua
Sebelum nekat mengakhiri hidupnya, korban pamit kepada orang tuanya.