Tanggapi Kasus TKW Purwakarta Disiksa Majikan di Arab, Disnaker Sebut Status Neng Oyah
Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Purwakarta turut menaggapi terkait kasus tenaga kerja wanita (TKW) yang kabarnya disiksa majikan di Arab Saudi.
Penulis: Muji Lestari | Editor: Kurniawati Hasjanah
Ia menjelaskan saat itu ayahnya tidak bekerja, sedangkan anak-ananknya harus tetap sekolah.
"Kondisi bapak (Wahyudin, 46) pun saat itu gak kerja hanya ke pasar saja dan pusing menyekolahkan adik-adik, akhirnya mamah memilih pergi ke Arab Saudi," katanya kepada Tribun Jabar, Rabu (15/1/2020).
Tak hanya untuk menyekolahkan anak-anaknya, kata Isna, Neng Oyah pergi ke Arab Saudi karena keluarganya memiliki banyak utang.
• Tetangga Keraton Agung Sejagat Beberkan Aktivitas Anggota, Sempat Ada Tantangan Duel dengan Warga
Mulanya Bekerja di Salon
Sebelum menjadi asisten rumah tangga di tempat majikannya yang sekarang, Neng Oyah Aipah diketahui bekerja di sebuah salon di Arab Saudi.
"Bapak mengizinkan mamah ke Arab Saudi dengan catatan mamah tak boleh jadi pembantu. Akhirnya mamah kan pertama ke sana bekerja di salon. Mamah nyaman saat itu kerja di salon tapi setelah pulang ke Indonesia dan balik lagi ke sana justru diambil oleh teman majikannya dan tak bekerja di salon lagi sehingga mulai ada masalah," ujar Isna.
Hal senada juga disampaikan oleh Saudara Neng Oyah, Peti.
"Tapi, Neng Oyah difitnah oleh temannya sendiri mungkin cemburu atau apa itu temannya. Lalu, sama majikannya yang dulu itu Neng Oyah dipindahkan ke majikannya yang baru tanpa sepengetahuannya," ujar Peti yang juga mantan TKI, melalui pesan singkat, Selasa (14/1/2020).
Difitnah Mencuri Emas
Peti menyebut bukan Neng Oyah saja yang mendapat tindak kekerasan dari majikannya.
Hal yang sama pun dirasakan oleh sopir majikannya yang juga satu tempat kerja dengan Neng Oyah.
"Sopir majikannya juga dapat tindak kekerasan. Bahkan, si sopir itu bilang kalau majikannya akhlaqnya 'setan'," ujarnya.
Selama dua tahun ini, Neng Oyah menurut Peti mendapatkan tindak kekerasan penganiayaan sampai yang terakhir ialah difitnah mencuri emas.
"Neng Oyah sempat ditangkap polisi di sana (Arab Saudi) khusus laki-laki yang di dalamnya semua laki-laki. Tahanan itu orang-orang stres semua dan disuruh untuk memperkosa Neng Oyah biar mengaku. Tapi, tetap saja Neng Oyah tak mau mengaku karena tak merasa mencuri," ujarnya.
• Pengakuan Mantan Pengikut Kerajaan Agung Sejagat, Bayar Seragam Rp 3 Juta hingga Dijanjikan Dolar US
Gaji Dipotong