Polemik Pembelian Speaker Rp 4 Miliar

Pendapat Warga Jakarta Soal Pengeras Suara Peringatan Banjir, Tak Berfungsi Hingga Dianggap Sia-sia

Ketua RT 08, Kristanto, mengatakan warganya sama sekali tidak mendengar suara peringatan sebelum banjir melanda wilayahnya pada 1 Januari 2020.

Penulis: MuhammadZulfikar | Editor: Muhammad Zulfikar
TribunJakarta/Annas Furqon Hakim
Pengeras suara peringatan dini bencana di RT 08/RW 10 Cipulir, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Senin (20/1/2020) 

Ia mengatakan warganya sama sekali tidak mendengar suara peringatan sebelum banjir melanda wilayahnya pada 1 Januari 2020.

"Pas banjir itu nggak berfungsi, nggak ada bunyinya," katanya.

Ketika itu, banjir merendam puluhan rumah warga di RT 08 Cipulir. Kristanto mengatakan, ketinggian air mencapai lebih dari dua meter.

"Ini plafon tinggal dua jengkal lagi. Musala di sebelah tinggal gentingnya doang yang terlihat," ujar dia.

Sabtu (18/1/2020) lalu, ketika banjir kembali melanda, pengeras suara peringatan bencana juga tidak berbunyi.

"Makanya ini warga banyak yang tanya ke saya, kenapa kok nggak bunyi," ucap Kristanto.

Padahal, lanjut dia, pengeras suara tersebut sempat berbunyi pada Oktober 2019.

"Terakhir kali bunyi ya itu. Ke sini-sininya sudah nggak ada bunyi lagi," tuturnya.

Jangkauannya hanya 100 meter

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta baru saja memperbaiki alat peringatan dini banjir Kelurahan Bidara Cina, Kecamatan Jatinegara.

Namun perbaikan disaster warning sistyem (DWS) di Pos RW 07 yang dilakukan Senin (20/1/2020) pagi tadi dirasa warga tak optimal.

Ketua RW 07 Kelurahan Bidara Cina, Mamat Sahroni (58) mengatakan suara peringatan yang menyalak dari empat toa itu hanya sayup-sayup terdengar.

"Tadi pas saya cek sudah berfungsi. Tapi alarmnya cuman terdengar radius 100 meter dari Toa, itu pun pelan," kata Mamat di Jatinegara, Jakarta Timur, Senin (20/1/2020).

Jangan Sembarangan Cetak Kartu Ujian SKD CPNS 2019, Begini Ketentuan yang Diterapkan BKN

Pelaku Begal Payudara di Bekasi Selalu Mengincar Ibu-ibu dalam Melancarkan Aksinya

Banyak Serap Tenaga Kerja, Pelatihan Garmen BDI Jakarta Paling Diminati

Jajaran Polres Tangsel Tangkap Komplotan Spesialis Bobol ATM yang Kerap Beraksi di Minimarket

Hidup Masih Dibiayai Orang Tua, Pemuda Ini Menyesal Jadi Begal

Minimnya jangkauan peringatan dari empat toa ukuran besar itu membuat warga RW 07 pesimis DWS bakal bermanfaat.

Padahal dari total 18 RT di wilayah RW 07, sebanyak 14 RT terdampak banjir luapan Kali Ciliwung dengan ketinggian maksimal 7 meter.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved