Food Story
Kisah Samuel Widjaja, Pendiri Bakmi Berdikari Tebet: Tak Jadi Tentara, Kini Punya 3 Cabang Restoran
Sebuah restoran berpelang megah bertuliskan Bakmi Berdikari terpampang di Jalan Tebet Timur Dalam Raya, Jakarta Selatan. Terselip cerita yang punya.
Penulis: Satrio Sarwo Trengginas | Editor: Suharno
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Satrio Sarwo Trengginas
TRIBUNJAKARTA.COM, TEBET - Sebuah restoran berplang megah bertuliskan Bakmi Berdikari terpampang di Jalan Tebet Timur Dalam Raya, Tebet, Jakarta Selatan.
Di bagian kanan plang, ada foto generasi kedua pemilik restoran, Ronald Widjaja.
Berseragam koki, ia berpose sambil mengangkat sejumput adonan mie dengan tangan kanannya.
Debu tepung tersibak-sibak dari adonan mie ketika diangkat. Restoran beserta plang megah itu menjadi bukti kesuksesan bisnis yang dirintis Samuel Widjaja (70) sejak muda.
Dari kalangan pengunjung biasa hingga pejabat tinggi kerapkali makan di sana.
• Berdiri 1978, Alasan Samuel Widjaja Terinspirasi Bung Karno Hingga Putuskan Nama Bakmi Berdikari
Warga Tebet, khususnya, sebagian besar pasti mengenal restoran itu yang berdiri sejak tahun 1978. Bahkan, kini menjadi salah satu bakmi legendaris di Jakarta.
Kerja Jadi Pembuat Mie Sejak 1964
Di deretan Jalan Tebet Timur Dalam, terdapat dua restoran Berdikari yang saling berdekatan.
Bedanya, satu berukuran megah dan satunya lebih kecil.
Di restoran yang lebih kecil, Samuel Widjaja tampak tengah duduk santai di depan.
Sementara para karyawannya, sedang sibuk memasak di dapur yang terletak pada bagian depan restoran.

Ia memang tinggal menikmati masa tuanya setelah bisnis restoran itu diturunkan kepada anak keduanya.
Sebelum membangun usaha Bakmi Berdikari, Samuel bercita-cita menjadi seorang tentara di usia remaja.
• Jadi Favorit, Ini yang Dilakukan Seorang Turis Asing Asal Belanda di Bakmi Berdikari Tebet
Namun, sang ibu melarangnya dan mengarahkannya untuk menjadi seorang pengusaha.