Biduan Dangdut Menari Erotis, Rela Buka Baju & Lepas Pakaian Dalam, InI Penjelasan Wakapolres
Tiga kasus kontroversial biduan dangdut itu di antaranya goyang dengan pakai seragam SMA hingga yang paling parah lepas baju dan bra.
TRIBUNJAKARTA.COM- Tiga kasus kontroversial biduan dangdut menari erotis sudah terjadi sejak September 2019 hingga Januari 2020.
Tiga kasus kontroversial biduan dangdut itu di antaranya goyang dengan pakai seragam SMA hingga yang paling parah lepas baju dan bra.
Selain itu, terungkap bayaran tak seberapa biduan dangdut hingga tidak heran mereka ingin mendapat saweran lebih dengan goyangan yang 'panas'.
Tiga kasus kontroversial biduan dangdut ini terjadi di Sulawesi Selatan pada 3 wilayah berbeda yakni Parepare, Gowa dan Barru.
Dikutip SURYAMALANG.COM dari TribunTimur, berikut ulasan selengkapnya:
1. Goyang Pakai Baju SMA
Kasus biduan dangdut menari erotis dengan memakai seragam SMA terjadi pada September 2019 lalu.
Saat itu kasus ini sangat kontroversial sebab insiden yang terjadi di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan itu beredar viral di facebook.
Dari foto beredar di akun Facebook Wahyuni Zainal Abidin, terlihat dua biduan dangdut itu bergoyang mengenakan seragam sekolah SMA.

Dari penelusuran Tribun Timur, akun facebook Wahyuni milik seorang guru di salah satu sekolah dasar di Gowa itu. Ia sangat menyayangkan pakaian yang dikenakan dua biduan tersebut.
'Sebelumnya saya mohon maaf yang sebesar-besarnya, kebetulan saya lewat di jln yang kebetulan ada pengantin dan dihibur oleh orkes.. yang situasinya sangat heboh. yg sangat memprihatinkan kenapa biduan/penyanyi orkes itu berpakaian ala siswa SMA, dengan joget yang seronok..tolong para pemerhati pendidikan apa bisa dihimbau kepada pemilik orkes itu jangan pakai baju SMA dong.. apa bukan melecehkan namanya itu , sekali lagi mohon maaf karena saya post di sini..' tulis akun akun facebook Wahyuni.

Dari foto yang di posting, tampak kedua biduan itu mengenakan seragam siswa SMA dengan rok super pendek.
Setelah ditelesuri, aksi biduan itu saat main di Desa Bontoala.
Kepala Desa Bontoala, Muh Yusuf Muin mengaku tidak mengetahui dan kaget dengan aksi panggung yang mempertontonkan hal yang tidak semestinya. Apalagi sambil mencoreng dunia pendidikan.
"Saya kaget dan penampilannya mengejutkan, keterlaluan memang penampilannya kalau saya lihat dari foto tersebut. Saya juga tidak tahu kejadiannya. semalam saya ke pesta seorang warga di Dusun Manyampa, jadi tidak mengetahui adanya aktivitas orkes tersebut. Ini tentu mencoreng nama Desa Bontoala sendiri," kata Yusuf