Perayaan Cap Go Meh di Bekasi
Dari Cirebon ke Bekasi, Perjuangan Pedagang Mainan Barongsai di Tengah Keramaian Cap Go Meh
Kemeriahan Cap Go Meh di Kota Bekasi rupanya dimanfaatkan sejumlah pedagang mainan miniatur barongsai yang berjajar di sekitar rute arak-arakan.
Penulis: Yusuf Bachtiar | Editor: Muhammad Zulfikar
"Dirawat yang penting kita tetep untung, rata-rata ambil untung Rp3000an kira-kira, karena biar cukup buat ongkos dari Cirebon ke Bekasi juga," jelas dia.
• Rayakan Cap Go Meh, Warga Tionghoa Bekasi Doakan Indonesia Terhindar Wabah Virus Corona
• Anak Karen Pooroe Meninggal Jatuh dari Balkon Apartemen, Arist Merdeka Sirait: Berarti Kelalaian
Jika bukan momen Cap Go Meh, pedagang seperti Adi biasanya bekerja menjajakan apa saja seperti terompet dan mainan lain.
"Kalau ini barangnya bikin, ada yang beli juga di kampung rata-rata suka bikin mainan kaya gini," jelas dia.
Menurut dia, rata-rata pedagang mainan barongsai mini memang berasal dari kampung yang sama. Tidak sedikit kata Adi pedagang yang berjualan hingga ke luar pulau Jawa.
"Rata-rata yang jualan ini dari sana semua, kalau saya jualan di sini yang deket-deket, teman saya ada 10 orang tahun ini berangkat ke Kalimantan buat jualan doang," jelas dia.
Para pedagang ini biasanya baru akan kembali ke kampung halaman jika mainan yang dijajakan habis atau penjualannya sudah menurun.
"Ya sampai habis aja, biasanya si habis tiap tahun, kadang sisa dikit atau rusak aja," ujarnya.