Pengedar Uang Palsu di Bekasi Ditangkap
Seminggu Bisa Cetak Uang Hingga Rp 3 Juta Cuma Modal Printer dan Kertas HVS: Awalnya Coba-coba
Tersangka mengaku hasil mencetak dan mengedarkan uang palsu itu dapat digunakan untuk membeli barang-barang kebutuhan pokok.
Penulis: Yusuf Bachtiar | Editor: Erik Sinaga
"Mereka sengaja pakai pecahan kecil karena kalau pecahan besar akan sangat mudah diketahui dan bersrisiko," jelas dia.
Selain itu, uang palsu yang baru dicetak biasanya dibuat lecak atau kusam oleh tersangka. Hal ini dilakukan agar menyamarkan ketika disentuh.
"Mereka cetak biasa saja pakai printer tinta biasa sama kertas HVS, sekilas saja nampak sama tapi kalau sudah dipegang uang asli itu agak lebih kaku dan tebal, kalau uang paslu ini lebih tipis," paparnya.
Kerap Gunakan Uang Hasil Tukar untuk Foya-foya Mabuk Hingga Berobat Orangtua
Kanit Reskrim Polsek Tambun, AKP Elman, mengatakan, modus pengedaran uang palsu ini dilakukan dengan cara membelanjakan uang palsu ke warung-warung kelontong untuk mendapatkan kembalian uang asli.
"Modus mereka belanjakan uang palsu ke warung dapat kembalian uang asli begitu saja setiap hari," kata Elman.
Uang hasil tukar itu lanjut Elman, kerap digunakan untuk foya-foya membeli minuman keras (miras) atau untuk menikmati tempat hiburan malam.
"Dia buat foya-foya saja, suka mabuk ke tempat hibruan malam, pakai uang itu karena dia tidak punya pekerjaan, cuma pakai uang palsu saja," lanjut Elman.
• Ikuti Piala Gubernur Jatim, Kurniawan Dwi Yulianto Bocorkan Keuntungan yang Didapat Timnya
• Ayah di Jakarta Timur dalam Pengaruh Alkohol Saat Hendak Bacok Anaknya
• Teriaki Aulia Kesuma dengan Sebutan Pembunuh, Keluarga Pupung Bilang Itu Reaksi Alamiah
Sementara itu, tersangka AA ketika di Mapolsek Tambun, mengatakan, selain untuk foya-foya, uang hasil tukar juga digunakan untuk kebutuhan sehari-hari mebeli sembako.
Bahkan, dari hasil kejahatan yang dia sudah tekuni selama tiga tahun terakhir ini, satu unit sepeda motor berhasil ia beli dengan cara kredit serta untuk biaya berobat orangtuanya.
"Buat beli sembako, motor sama buat berobat orangtua, (pakai uang palsu) enggak (pakai uang asli hasil tukar uang palsu yang dicetak sendiri)," jelas AA.