Sisi Lain Metropolitan
Kisah Bolot Jadi Badut Mampang di Cibubur: Dulu Berkecukupan, Kini Cari Uang Buat Pemakaman Dirinya
Makroni merupakan bapak satu anak asal Cirebon yang biasa disapa Pak Bolot. Ia menjalani hari-harinya menjadi badut mampang.
Penulis: Nur Indah Farrah Audina | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Kertas yang selalu di mintanya dari warung pinggir jalan, membuat warga sekitar mengetahui kondisi Makroni.
"Ya akhirnya saya dikenal Pak Bolot sampai sekarang," katanya.
Sementara itu, kondisi Makroni sebenarnya begitu memprihatinkan.
Usai menyepelekan air yang masuk ke gendang telinganya, hal itu justru berimbas ke pendengarannya saat ini.
"Dulu telinga saya sakit. Ini kemasukan air. Namanya orang dulu kalau berobat kan perlu uang banyak. Ya akhirnya di diemin aja. Akhirnya 9 tahun lalu saya sudah enggak bisa mendengar sama sekali," katanya.
"Percuma," itulah kata-kata yang terucap ketika TribunJakarta coba mengeluarkan suara keras di depan Makroni.
Menurutnya suara teriakan seseorang juga tidak terdengar olehnya.
• Dibelikan Sepatu Rp 12 Juta Oleh Raffi Ahmad dan Nagita, Merry: Bos Itu Gak Pernah Ngebeda-Bedain
• Akan Dikonfrontir dengan Pemasok, Lucinta Luna Belum Dikirim ke Sel Khusus
Oleh sebab itu ia selalu menyarankan lawan berbicaranya untuk menuliskan maksud pertemuannya.
Sebagai contoh nyatanya, Makroni menceritakan kejadian nyata yang pernah di alaminya.
"Dulu saya pernah ngontrak di kawasan Jatinegara. Waktu itu masih ngerongsok. Ternyata kawasan rumah kontrakan saya kebakaran tuh. Orang berlarian sama teriak nyuruh saya keluar, saya enggak dengar. Pas pintu di dobrak baru saya sadar kalau rumah di ujung sana sudah terbakar. Makanya saya bilang percuma teriak, saya enggak dengar," jelasnya.
Saat ini, Makroni hanya berdoa di sisa usianya ini, uang yang dimilikinya cukup untuk masa depannya.
Sehingga sanak keluarganya di kampung tak kesulitan menanggung biaya pemakaman hingga pengajiannya