Guru Pukul Murid di Bekasi

Guru Pelaku Kekerasan Terhadap Murid SMA Negeri 12 Kota Bekasi Enggan Berkomentar

Lantaran terus dikejar untuk dimintai keterangan, Idi justru berbalik arah dan kembali masuk ke dalam ruangan sekolah.

Penulis: Yusuf Bachtiar | Editor: Erik Sinaga
TribunJakarta/Yusuf Bachtiar
Idiyanto guru SMA 12 Kota Bekasi pelaku kekerasan terhadap siswa. 

Idi sebelumnya juga sudah dipastikan dicopot dari jabatannya, sebagai wakil kepala sekolah usai insiden video viral aksi kekerasan terhadap siswa saat memberikan hukuman akibat terlambat masuk sekolah.

"Ya konteksnya kan memang begitu (dipindah tugaskan), jadi dari guru-guru sendiri begitu (minta dipindahkan) ketika dia ada disitu dia akan was-was, kan keamanan belajarnya tidak terjadi makanya kami berharap agar segera dipindahkan," tegas dia.

Selain itu, harapan untuk guru pelaku kekerasan terhadap murid agar segera dipindahkan atau dimutasi datang dari orangtua siswa.

Ali mengatakan, pihak sekolah sudah melakukan komunikasi kepada orangtua yang anaknya menjadi korban kekerasan.

"Ya tentu saja pemukulam ini suatu perbuatan tidak terpuji dalam mendidik anak, orangtua juga udah ketemu dengan pihak sekolah," terang dia.

"Sehingga harapan orangtua untuk dipindahkan guru ini dari pihak sekolah, harapannya agar situasi kondusif," tegas dia.

Aneh Guru Pelaku Kekerasan Siswa SMA di Bekasi Dikenal Gakal Tapi Disayang Murid

Guru pelaku kekerasan terhadap siswa SMA Negeri 12 Kota Bekasi bernama Idiyanto, dikenal galak tetapi disayang sejumlah murid.

Keanehan ini muncul ketika sejumlah siswa menangis histeris di lapangan saat menggelar acara peringatan hari jadi sekolah yang berlangsung hari ini, Kamis, (13/2/2020).

Guru bernama Idiyanto teracam dipindah atau dimutasi pascakasus kekerasan yang dilakukan terhadap siswa terungkap ke publik.

Seorang siswa mengatakan, tangis haru yang dicurahkan sejumlah siswa lantaran Idi sapaan akrabnya, merupakan guru yang baik dan jujur.

"Kalo orang jahat enggak mungkin ditangin kak, pak Idi orang baik kita enggak mau dia keluar (dimutasi)," jelasnya.

Siswa mengaku, selama ini Idi memang konsen dalam mendidik kedisiplinan siswa. Dia memang dikenal tegas dan punya karisma ketika memberikan pembelajaran mater di dalam kelas.

"Itu (perbuatan pak Idi) karena kesalahan kita sendiri, kita sudah dikasih toleransi sebenarnya tapi kami tidak datang lebih awal, dia hanya ingin tertib," ungkap Siswa lain.

"Kami berharap pak Idi masih tetap di sini, ngajar di sini," tambahnya.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved