Sidang Pembunuh Ayah Anak di Lebak Bulus
Kakak Kandung Pupung: Sampai Akhir Hayatnya, Adik Saya Berusaha Perbaiki Sifat Aulia Kesuma
Nani juga mendengar cerita dari mendiang adiknya bahwa Aulia merupakan sosok yang emosional.
Penulis: Annas Furqon Hakim | Editor: Erik Sinaga
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Annas Furqon Hakim
TRIBUNJAKARTA.COM, PASAR MINGGU - Kakak kandung Edi Candra Purnama alias Pupung Sadili, Nany Sadili, bersaksi di sidang perkara pembunuhan adiknya dengan terdakwa dua eksekutor sewaan Aulia Kesuma, Kusmawanto alias Agus dan Muhammad Nursahid alias Sugeng.
Sama seperti kesaksian kakak pertama Pupung, Asoka Wardana, Nani juga mendengar cerita dari mendiang adiknya bahwa Aulia merupakan sosok yang emosional.
"Itu kami ketahui sudah lama. Kalau dia marah-marah itu emosional. Saya suruh dengarkan lewat telepon, dan di situ ada suara seperti piring pecah," kata Nany di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis (13/2/2020).
Namun, sambung Nany, Pupung tidak meladeni sikap emosional Aulia dan memilih diam.
"Adik saya sampai akhirnya hayatnya berusaha memperbaiki sifat istrinya. Dia cerita, kalau sudah bertengkar saya lebih baik diam," ujarnya.
Berdasarkan cerita Pupung, Asoka mengatakan bahwa Aulia kerap memecahkan barang jika sedang bertengkar.
"Kalau lagi berantem suka mecah-mecahin barang restoran seperti piring. Mereka kan punya usaha restoran," ucapnya.
Diberitakan sebelumnya, Aulia Kesuma diketahui menjadi dalang pembunuhan suaminya Edi Chandra Purnama alias Pupung Sadili dan anak tirinya M Adi Pradana alias Dana.
• Tampil di Piala Gubernur Jatim 2020, Evan Dimas Rasakan Peningkatan Performa Bareng Persija
• Ribuan Awak Kapal Tiongkok di Teluk Jakarta Diperiksa Terkait Corona, Seluruhnya Negatif
• Tidur di Pangkuan Hotman Paris, Nikita Mirzani: Kalau Kita Gak Terlambat Ketemu, Udah Punya Anak 10
Aulia, istri muda Pupung, menyewa dua eksekutor untuk menghabisi nyawa suaminya dan Dana.
Pembunuhan itu dilakukan di kediaman Pupung di Jalan Lebak Bulus 1, Cilandak, Jakarta Selatan, 23 Agustus 2019.
Dua hari kemudian, jasad Pupung dan Dana dibakar di dalam mobil di wilayah Cidahu, Sukabumi, Jawa Barat.