Guru Pukul Murid di Bekasi

Sebut Pukul Murid Sebagai Kecelakaan, Idianto Guru SMAN 12 Kota Bekasi Curhat Masih Punya Utang

Idianto, guru pelaku kekerasan terhadap siswa SMA Negeri 12 Kota Bekasi hingga kini belum menerima surat mutasi dari Dinas Pendidikan Jawa Barat.

TribunJakarta/Yusuf Bachtiar
Idiyanto guru SMA 12 Kota Bekasi pelaku kekerasan terhadap siswa. 

"Saya sebagai guru hanya berusaha menjaga tujuan besar mendidik, tapi kecelakaan (insiden pemukulan) dalam menjalankan tugas," kata Idianto saat dikonfirmasi, Senin, (17/2/2020).

Masih Punya Utang

Idi sapaan akrabnya mengaku masih memiliki utang' di SMAN 12 Kota Bekasi.

Dia ingin utang tersebut lunas sebelum karir sebagai guru pensiun.

Utang ini bukan berupa materil, lebih jauh lagi, Idi berbicara uutang yang dia maksud adalah, membangun karakter siswa peserta didiknya di SMAN 12 Kota Bekasi.

"Saya masih punya utang' di SMA 12 saya ingin lunasi dulu sebelum saya pensiun, Sebagai pendidik saya masih utang dalam hal membangun karakter peserta didik," tegas dia.

Dibela Sejumlah Murid

Guru pelaku kekerasan siswa SMAN 12 Kota Bekasi, Idianto menanggapi adanya sejumlah dukungan yang datang dari murid ketika ia terancam dimutasi atau dinonaktifkan.

Idianto merupakan guru sekaligus Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan di SMAN 12 Kota Bekasi, jabatanya kini sudah dicopot pihak sekolah pascainsiden kekerasan yang dilakukan.

Belakangan, Idi sapaan akrabnya terancam dimutasi atau dinonaktifkan oleh Dinas Pendidikan Jawa Barat dari karirnya sebagai guru.

Hal ini ternyata menuai protes dari sejumlah siswa yang merasa tidak ingin kehilangan sosok guru yang terkenal konsen dalam membangun kedisiplinan siswa.

"Tentu saja, publik bisa lihat bagaimana anak2 merespon isu2 yg berseleweran dengan menggelar demo spontan di sekolah Kamis lalu," kata Idi saat dikonfirmasi, Senin, (16/2/2020).

Sementara itu, siswa kelas 12 SMAN 12 Kota Bekasi bernama Aryaguna Kusuma Putra, menilai, sosok Idi adalah guru yang sangat penting bagi sebagian siswa.

"Tegas dia orangnya dan disiplin. Dia memang sering melakukan hal seperti kemarin, tapi itu semua karena ulah dari siswanya sendiri jadi wajar dia seperti itu," kata Arya.

Menurut Arya, keberingasan Idi dalam mendidik siswa tidak lain untuk membangun karakter disiplin. Namun setiap kali marah, guru matapelajaran sosiologi itu selalu punya alasan mendasar.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved