Guru Pukul Murid di Bekasi

Sebut Pukul Murid Sebagai Kecelakaan, Idianto Guru SMAN 12 Kota Bekasi Curhat Masih Punya Utang

Idianto, guru pelaku kekerasan terhadap siswa SMA Negeri 12 Kota Bekasi hingga kini belum menerima surat mutasi dari Dinas Pendidikan Jawa Barat.

TribunJakarta/Yusuf Bachtiar
Idiyanto guru SMA 12 Kota Bekasi pelaku kekerasan terhadap siswa. 

"Bukan malah siswa itu memperbaiki tapi malah nantang dia melakukan seperti itu. Maka dari itu dia melakukan seperti itu hal yang wajar saja, karena memang dari siswanya sendiri. Karena tidak sekali dua kali di ingatkan lewat verbal ya mau tidak mau karena seorang guru pasti ada batasannya," tegas dia.

Aksi dukungan untuk Idi juga sebelumnya muncul dari sejumlah siswa SMA Negeri 12 Kota Bekasi, mereka menangis histeris mendengar kabar guru bernama Idianto terancam dipindah tugaskan usai kedapatan melakukan aksi kekerasan terhadap murid.

Kegiatan belajar mengajar di SMA Negeri 12 Kota Bekasi kemarin, Kamis, (13/2/2020), ditiadakan dalam rangka, peringatan hari jadi sekolah.

Peringatan hari jadi sekolah ini diisi dengan kegiatan kesenian, mereka berkumpul di depan panggung yang sudah disiapkan, mengenakan kebaya untuk pelajar perempuan dan kemeja batik untuk pelajar laki-laki.

Disela-sela acara, tiba-tiba sejumlah siswa meneriakkan kalimat-kalimat dukungan kepada guru mereka bernama Idiyanto.

"Pak terimakasih pak, jangan pergi," ucap murid-murid SMAN 12 bersamaan.

Spanduk bertuliskan 'Kamis Siswa SMAN 12 Cinta Guru Mendidik' dibentangkan oleh sekelompok siswa.

Beberapa spanduk kecil bertulisan kalimat dukungan juga dipamerkan siswa, ada yang berisi 'Kami Cinta Pak Idi' dan 'Pak Idi Tak Bersalah'.

Terungkap! Aulia Kesuma Sejak Awal Bohongi Keluarga Pupung, Akui 2 Anaknya Sebagai Keponakan

Kini, Sekolah di Jaringan IDN Dapat Bayar SPP via Gopay di Aplikasi Gojek

Tidak lama setelah itu, sejumlah siswa bahkan terlihat menangis histeris, mereka tidak terima ketika guru yang dicintai harus dipindah.

Tangis harus pecah seantero sekolah, mereka memohon kepada pihak sekolah agar kasus kekerasan yang dilakukan Idiyanto tidak dijadikan alasan untuk menentangnya dari sekolah.

"Jangan sampai satu keselahan kecil menghilangkan seribu kebaikan, pak Idi orang baik," ungkap seorang siswi.

Mereka mengaku, kekerasan yang dilakukan Idi hingga berujung pemukulan merupakan kesalah siswa. Kala itu, terdapat 172 siswa yang terlambat masuk sekolah hingga membuat Idi selaku kesiswaan naik pitam.

"Memang dia salah tapi kami akui kesalahan dia karena kami juga, marahnya Pak Idi bukan tanpa alasan, dia ingin mendidik kami," tegas seorang siswa berkerudung putih.

Selain dukungan itu, muncul juga aksi bela Idi melalui petisi di situs change.org. petisi itu dibuat oleh siswa kelas 12 bernama Aryaguna Kusuma Putra sejak, Kamis malam, (13/2/2020).

Hingga Senin, (17/2/2020) pukul 17.33 WIB, petisi sudah ditandatangni sebanyak 1.233 orang. Petisi itu berjudul 'Jangan Mutasi/Menonaktifkan Pak Idianto'.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved