Remaja Pembunuh Anak Serahkan Diri

Pandemi Corona, RS Polri Kramat Jati Batal Umumkan Hasil Pemeriksaan Jiwa Pembunuh Bocah 5 Tahun

Kepala Humas RS Polri Kramat Jati AKBP Kristianingsih mengatakan batalnya jumpa pers atas perintah Karumkit Brigjen Rusdianto.

Penulis: Bima Putra | Editor: Wahyu Aji
TribunJakarta.com/Ikhsan Abrianto
Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa (13/2/2018). 

Seperti yang disampaikan Kabis Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus.

Yusri juga mengatakan bahwa NF selalu menjawab pertanyaan yang diberikan pihak polisi, bahkan mau bercerita sebelum ditanya.

"Ditanya tidak pernah tidak menjawab, dia (pelaku) selalu jawab, dia ngomong.

"Tenang, santai, sebelum kita tanya pun dia langsung cerita," kata Yusri di Mapolres Metro Jakarta Pusat, Sabtu (7/3/2020), dikutip dari Kompas.com.

Polisi pun berusaha mendalami tentang apakah ada konflik dalam keluarga yang mempengaruhi tingkah laku NF.

Selain itu, dilakukan pemeriksaan kejiwaan oleh tim dokter kejiwaan.

Hingga kini, NF (15), pelaku pembunuhan bocah yang mayatnya disimpan di lemari, masih jalani pemeriksaan kejiwaan di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Kamis (12/3/2020).

Kepala Tim Dokter Kejiwaan Rumah Sakit Polri Henny Riana mengatakan bahwa pihaknya belum bisa menyimpulkan apakah NF alami gangguan jiwa atau tidak.

Sebab, hingga kini proses pemeriksaan kejiwaan NF masih berlangsung.

"Ini hari keempat jadi masih mengumpulkan data-data yang ada. Kami mengumpulkan data-data dalam empat hari dan dengan seorang remaja itu butuh waktu dan kami tidak bisa bertanya sepanjang hari dan harus menjaga agar dia nyaman," kata Henny di RS Polri Kramat Jati, Kamis.

Henny menambahkan, pihaknya mengaku sulit menilai kejiwaan NF dari ekspresi wajah yang ditunjukkan NF selama proses pemeriksaan.

Oleh karena itu, tim dokter menggunakan metode lain, yakni memerintahkan NF untuk menggambar.

"Untuk media gambar kami juga melakukan pemeriksaan dengan menggambar. Kami berikan pensil yang bagus agar gambarnya semakin bagus.

"Ini bagian dari evaluasi peniliaian karena kan kalau dari ekspresi kadang-kadang susah jadi dengan menggambar, bisa melihat oh ya dalam gambar saya itu begini," ujar Henny.

Nantinya, NF akan diminta untuk menceritakan kembali perihal objek yang dia gambar.

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved