Antisipasi Virus Corona di Tangsel

ASN Tangsel Work From Home, Wali Kota Airin Minta OPD Atur Jadwal Piket dan Guru Dirumahkan

Airin menyerahkan pengaturan WFH kepada organisasi perangkat daerah (OPD) masing-masing, dengan syarat tetap memberikan pelayanan

Penulis: Jaisy Rahman Tohir | Editor: Wahyu Aji
TribunJakarta.com/Jaisy Rahman Tohir
Wali Kota Tangsel, Airin Rachmi Diany, setelah rapat bersama Gubernur Banten Wahidin Halim di Tangerang, Minggu (15/3/2020). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Jaisy Rahman Tohir

TRIBUNJAKARTA.COM, CIPUTAT - Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) akhirnya menerapkan sistem kerja di rumah atau work from home (WFH) bagi aparatur sipil negara (ASN).

Wali Kota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany mengatakan, WFH dilakukan demi pencegahan penyebaran virus corona atau Covid-19.

"Terutama dalam rangka pencegahan itu yang pertama. Yang kedua untuk menindaklanjuti surat dari Menpan RB maupun juga dari surat edaran Mendagri yang barusan saja kita terima, pertama saya membuat surat edaran bagi pegawai ASN ataupun staf itu bekerja dirumahnya masing-masing," ujar Airin di Kantor Pemkot Tangsel.

Airin menyerahkan pengaturan work from home kepada organisasi perangkat daerah (OPD) masing-masing, dengan syarat tetap memberikan pelayanan kepada masyarakat.

OPD diminta mengatur jadwal piket pegawainya jika masih diperlukan ada yang ke kantor.

"Kita serahkan kepada kepala OPD yang bersangkutan karena tahu persis bagaimana kebutuhan pegawai yang bisa bekerja di rumah dengan teknologi atau siapa-siapa saja," ujarnya.

Airin menggaris bawahi sejumlah dinas yang harus tetap siaga di kantor dan melaksanakan tugasnya seperti biasa.

"Satpol PP, Damkar dan lainnya tentu harus siaga, Dukcapil juga dan hal yang lainnya. Tapi tentu dengan pelayanan yang menggunakan aplikasi online seperti perizinan kita dorong menggunakan sistem onlien," jelasnya.

Proses monitoring pekerjaan ASN work from home dilakulan menggunakan aplikasi yang berisi program kegiatannya.

"Monitor kan ada, kita menggunakan misalnya kalau absensi kita sudah punya aplikasi sendiri. Dan mereka juga menginput program kegiatan didalam aplikasi yang kita buat. Jadi ASN kita sudah ada, surat menyurat sudah ada Simponi dan lain-lain. Jadi semuanya menggunakan sistem online," jelasnya.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Tangsel, Fuad, mengatakan, work from home mulai diterapkan sejak Rabu (18/3/2020) sampai dengan Selasa (31/3/2020).

"Sudah mulai, jadi diatur di OPD masing-masing, kaya jadwal piket," ujar Fuad di kantor Pemkot Tangsel.

WFH juga berlaku bagi guru di Tangsel sejak Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Taryono, mengeluarkan surat edarannya, pada Selasa (17/3/2020).

Sebelumnya, guru masih diharuskan berangkat ke sekolah, meskipun para murid sudah diliburkan dan belajar di rumah.

"Kepala Sekolah dan guru melaksanakan tugas dari rumah, melaksanakan pendampingan siswa secara daring sampai tanggal 28 Maret 2020," ujar Taryono melalui aplikasi pesan singkat, Kamis (19/3/2020).

Taryono mengingatkan, jika guru tetap harus ke sekolah, maka usahakan menggunakan kendaraan pribadi.

"Apa bila harus datang ke kantor atau sekolah, sebaiknya tidak menggunakan sarana kendaraan umum yang bersifat massal," ujarnya.

Total 19 meninggal, 12 diantaranya di DKI

Pemerintah memberikan update penanganan virus corona di Indonesia.

Perkembangan terbarunya, jumlah kasus bertambah signifikan.

Juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona Achmad Yurianto mengatakan, ada tambahan 55 tambahan kasus baru yang terinfeksi corona sehingga total menjadi 227 kasus.

Dari jumlah itu, jumlah yang meninggal sebanyak 19 orang dan yang sembuh 11 orang. Adapun 12 orang korban yang meninggal dunia berasal dari DKI Jakarta.

Kata Achmad, jumlah kasus yang meninggal bertambah banyak karena beberapa rumah sakit belum melaporkan kasus kematian sejak 12 Maret.

"Data sekarang sudah kita perbaiki," ujarnya, Rabu (18/3).

Tambahan kasus baru infeksi virus corona tersebut ada di:

1. Banten: 4 kasus positif
2. DIY: 1 kasus positif
3. DKI: 30 kasus positif
4. Jabar: 12 kasus positit
5. Jateng: 2 kasus
6. Sumatra Selatan: 1 kasus
7. Lampung: 1 kasus
8. Riau: 1 kasus
9. Kalimantan Timur: 1 kasus
10.Ditemukan dari pemeriksaan mandiri: 2 kasus

Sedangkan 11 kasus yang sembuh:

1. Banten: 1
2. DKI: 9
3. Jawa Barat: 1

Sementara kasus yang meninggal:

1. Bali: 1 kasus
2. Banten: 1 kasus
3. DKI: 12 kasus
4. Jabar: 1 kasus
5. Jateng: 2 kasus
6. Jatim: 1 kasus
7. Sumatra Utara: 1 kasus

Sebagian berita Ini Sudah Tayang di KONTAN, dengan judul: UPDATE virus corona di Indonesia: Total 19 meninggal, 12 di antaranya di DKI Jakarta

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved