Babak Baru Cawagub DKI
PKS Minta Pemilihan Wagub DKI Diundur, Antisipasi Virus Corona atau Covid-19 Tak Semakin Meluas
Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Abdurrahman Suhaimi meminta penundaan pemilihan Wagub DKI Jakarta, menyusul terus meningkatnya mereka positif corona.
Penulis: Dionisius Arya Bima Suci | Editor: Y Gustaman
"Yang diundang (paripurna) itu mungkin enggak terlalu banyak, pimpinan dewan, anggota dewan, kepala dinas, dan wali kota saja," ucapnya, Selasa (17/3/2020).
"Itu saja, jadi enggak terbuka untuk umum," sambungnya.
Tak hanya itu, nantinya pihak-pihak yang diundang dalam paripurna pemilihan Wagub terlebih dahulu harus melewati pengecekan suhu tubuh.
Pras, sapaan akrab Prasetyo menyebut, pihaknya juga bakal menyiapkan masker dan hand sanitizer yang bisa digunakan oleh para tamu undangan.
"Masker dan hand sanitizer semua kita siapkan dan kita standby, temperatur semua kita laksanakan," ujarnya di DPRD DKI, Kebon Sirih, Jakarta Pusat.
Meski demikian, Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi mengatakan, penjadwalan ini bersifat sementara dan dapat berubah sewaktu-waktu.
Pasalnya, sampai saat ini pemerintah pusat dan Pemprov DKI masih menghadapi situasi tanggap virus corona (Covid-19).
"Jadi di tanggal 23 untuk paripurna (pemilihan Wagub) kita melihat situasi Jakarta seperti apa, jadi masih harus koordinasi dengan saya," kata Pras.
Peserta paripurna maksimal 200 orang
DPRD DKI Jakarta bakal membatasi jumlah orang yang boleh ikut dalam paripurna pemilihan Wagub DKI pengganti Sandiaga Uno.
Pembatasan dilakukan demi mencegah penularan virus corona (Covid-19) yang penyebarannya kian mengkhawatirkan.
"Pada saat ada di dalam ruang (paripurna) dibatasi maksimal tidak boleh lebih dari 200 orang sesuai dengan keputusan Dinas Kesehatan," ucap anggota Panlih S. Andyka, Rabu (18/3/2020).
Tak hanya itu, politikus Gerindra ini juga menyebut, pengawasan ketat bakal dilakukan terhadap para peserta rapat paripurna.
Para peserta rapat bakal menjalani serangkaian pemeriksaan, mulai dari masuk ke Gedung DPRD DKI DKI Jakarta hingga saat berada di dalam ruang rapat paripurna.
"Mulai masuk gedung saja itu sudah mulai proses filterisasi. Baru masuk gedung ya, bukan masuk ruang paripurna," ujarnya saat ditemui di DPRD DKI Jakarta, Kebon Sirih, Jakarta Pusat.