Virus Corona di Indonesia
Dampak Corona, Ratusan Pasien Dirawat Inap di Wisma Atlet Kemayoran Hingga Jadwal MRT Berubah Lagi
Pasien rawat inap di Rumah Sakit Darurat Covid-19 (Wisma Atlet Kemayoran) bertambah.
Penulis: Muhammad Rizki Hidayat | Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Muhammad Rizki Hidayat
TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Pasien rawat inap di Rumah Sakit Darurat Covid-19 (Wisma Atlet Kemayoran) bertambah.
Jika sebelumnya 208 pasien rawat inap, kini menjadi 215 orang yang dirawat.
Artinya, pasien positif Covid-19 bertambah tujuh (7) orang yang dirawat inap.
Data tersebut didapat kemarin (26/3/2020), pukul 13.00 WIB.
"Yang ditawat inap di sana (Wisma Atlet Kemayoran) total 215 orang," kata Brigjen TNI Muhammad Saleh Mustafa, Wakil Panglima Komando Tugas Gabungan Terpadu RS Darurat Wisma Atlet Kemayoran, Kamis (26/3/2020).
Dari 215 pasien tersebut, terdiri 124 pria dan 91 wanita.
"Ada 124 pasien pria dan 91 pasien wanita," kata dia.
Sementara, dia melanjutkan, pasien positif Covid-19 lainnya sebanyak 14 (isolasi di rumah).
Ditambah dengan data orang dalam pemantauan (ODP) sebanyak 44 orang.
Pasien dengan pengawasan (PDP) sebanyak 157 orang.
"Data yang positif Covid-19 lainnya 14 orang, ODP 44, dan PDP 157," jelasnya.
Data pada Kamis pagi (26/3/2020), terdapat 208 orang dirawat inap di RS Darurat Covid-19 tersebut.
Dari 208 pasien rawat inap di Wisma Atlet Kemayoran, terdiri dari 121 pria dan 87 wanita.
"Terdiri dari 121 pria dan 87 wanita," ucap Saleh, sapaannya.
Sementara, informasi terbaru ihwal pasien yang positif virus corona (Covid-19) per hari ini, 14 orang.
Sementara orang dalam pemantauan (ODP) sebanyak 48 orang.
Pasien dengan pengawasan (PDP) sebanyak 146 orang.
Diberitakan sebelumnya, sejak Senin (23/3/2020) hingga Selasa (24/3/2020), tercatat 71 pasien positif Covid-9 berada di tower 7, Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat.
Kemudian, pada Rabu (25/3/2020), pasien positif Covid-19 di sana bertambah 18 orang.
Sementara, jumlah ODP sebanyak 82 orang.
Kemudian, jumlah pasien dengan pengawasan (PDP) sebanyak 188 orang.
Data tersebut diberikan Wakil Kepala PuskesAD, Brigadir Jenderal Agung H, kemarin sore (25/3/2020).
"Yang dirawat inap ada 144, terhitung data pada Rabu kemarin," ucap Agung saat dikonfirmasi.
"Teridiri dari 86 pria dan 58 perempuan," tutupnya.
Pemkot Jakpus Kirim Alat Rapid Test Covid-19 di 5 RSUD dan 8 Puskesmas
Pemerintah Kota Jakarta Pusat melalui Suku Dinas Kesehatan telah mengirimkan alat rapid test Covid-19.
Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Pusat, Erizon Safari, meyatakan alat tersebut dikirim ke lima Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) yang berada di Jakarta Pusat.
Begitu juga dengan delapan pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas) yang berada di Jakarta Pusat.
"Tadi malam sudah, memang tidak ada acara seremonial," kata Erizon, sapaannya, saat dihubungi, Kamis (26/3/2020).
Dia melanjutkan, alat pendeteksi virus corona (Covid-19) ini diprioritaskan untuk tenaga medis.
Sebab, menurutnya, tenaga medislah yang langsung kontak dengan pasien positif Covid-19.
Juga diutamakan bagi orang dalam pemantauan (ODP) dan pasien dengan pengawasan (PDP).
"Kami prioritaskan tenaga medis, karena mereka berisiko. Banyak tenaga kesehatan yang sakit," jelas Erizon.
"Juga pasien ODP dan PDP yang datanya ada di setiap rumah sakit itu," sambungnya.
Satu di antara Puskesmas yang menerima alat rapid test Covid-19 ini, Puskesmas di kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Kepala Puskesmas Kecamatan Tanah Abang, dr. Sari Ulfa Nardia, membenarkan hal tersebut.
Ulfa, sapaannya, menyatakan alat rapid test Covid-19 telah diterima Puskesmas Tanah Abang sejak Rabu kemarin (25/3/2020) pagi.
"Sudah sampai kemarin pagi alat rapid test Covid-19," ucapnya saat dikonfirmasi TribunJakarta.com, Kamis (26/3/2020).
Dia melanjutkan, alat pendeteksi virus corona ini telah dioperasikan hari ini.
"Memang benar, alat rapid test Covid-19 ini diprioritaskan untuk tenaga medis terlebih dulu," jelas Ulfa.
"Karena di antara tenaga medis sudah ada yang memiliki gejala Covid-19," sambungnya.
Dia pun berharap agar alat ini dapat membantu mendeteksi. Minimal pertolongan pertama.
"Saya berharap semoga alat ini dapat membantu kami, tenaga medis. Semoga tidak ada yang terpapar dan sehat selalu," tutupnya.
Syarat Menggunakan Alat Rapid Test Covid-19 di Puskesmas Tanah Abang
Alat rapid test Covid-19 telah digunakan di pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas) kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat, Kamis (26/3/2020).
Kepala Puskesmas Kecamatan Tanah Abang, dr. Sari Ulfa Nardia, menjelaskan syarat menggunakan alat rapid test Covid-19 bagi masyarakat yang merasakan gejala virus tersebut.
Masyarakat atau calon pasien wajib menyepakati janji perihal waktu yang akan ditentukan.
"Masyarakat atau calon pasien (yang memiliki gejala Covid-19) harus menyepakati janji soal waktu pengecekan," kata Ulfa, sapaannya, saat dihubungi, Kamis (26/3/2020).
Tujuannya, kata Ulfa, untuk mengurangi kerumunan calon pasien yang akan mencoba alat rapid test Covid-19.
"Iya benar, untuk mengurangi terjadinya penumpukkan pasien. Kita kan juga tidak boleh berkerumun," jelas Ulfa.
"Jadi, nantinya kami akan meminta mereka mengisi formulir yang disediakan, bisa bertemunya kapan, dan kami akan hubungi pasien tersebut," sambungnya.
Saat pendeteksian dengan alat rapid test Covid-19, para tenaga medis yang berada di Puskesmas akan dilengkapi atribut pelindung diri.
Seperti masker, sarung tangan, dan alat pelindung diri (APD) lainnya.
"Kami juga tidak sembarangan menggunkan alat rapid test Covid-19 untuk pasien, harus mengenakan APD," tutupnya.
• Mulai Pekan ini Masjid Raya Al-Azhom Tangerang Meniadakan Sementara Kegiatan Salat Jumat
• Tergerak Hatinya Bantu Warga Cegah Covid-19, Siti Sundari Rela Pakai Uang Pribadi Untuk Ini
• Guna Mencegah Penyebaran Covid-19, Aturan Ganjil Genap Tidak Berlaku Sampai 5 April 2020
Jadwal Kereta MRT Jakarta Berubah Lagi, Jarak Keberangkatan 10 Menit
Perubahan kebijakan jarak antarkereta (headway) MRT Jakarta diubah lagi.
Jarak antarkereta MRT Jakarta kini tiap sepuluh (10) menit selama jam operasional, pukul 06.00 WIB hingga 20.00 WIB.
"Jarak keberangkatan antarkereta (headway) tiap 10 menit selama jam operasional (pukul 06.00 WIB hingga 20.00 WIB)," kata Direktur Operasional dan Pemeliharaan PT MRT Jakarta, Muhammad Effendi, dalam keterangan tertulisnya kepada Wartawan, Kamis (26/3/2020).
"Perubahan jadwal ini efektif berlaku pada hari ini Kamis, 26 Maret 2020," lanjutnya.
Effendi, sapaannya, menjelaskan kebijakan ini dilakukan masih sebagai upaya pencegahan virus corona (Covid-19).
Berdasarkan hasil evaluasi tiga hari terakhir, lanjutnya, penurunan jumlah penumpang semakin berkurang.
Yakni secara berturut-turut 13 ribu, 10 ribu, dan yang terakhir mencapai titik 3 ribu penumpang.
Dengan mempertimbangkan hal tersebut, Effendi menyebut PT MRT Jakarta menerapkan kebijakan tersebut.
"Evaluasi kami dalam tiga hari terakhir ini, jumlah penumpang telah berkurang hingga lebih dari 90 persen dari jumlah penumpang di hari normal," kata Effendi.
Meski kebijakan layanan jarak antarkereta mengalami perubahan, lanjutnya, kebijakan pembatasan jumlah 60 penumpang per kereta atau 360 orang per rangkaian, tetap dilaksanakan.
Begitu pun pembatasan jarak sosial (social distancing), menjaga jarak minimal satu meter dengan penumpang lainnya, baik di kereta maupun di dalam stasiun akan tetap dilaksanakan.
"Kami telah memasang tanda atau stiker antrean di depan pintu penumpang, sebelum melakukan pengetapan dan juga di pintu tepi peron untuk tetap menjaga penerapan jarak sosial," jelas Effendi.
"Petugas akan selalu memastikan hal ini dipatuhi, dan tim stasiun akan mengelola apabila terdapat antrean penumpang di stasiun dan kereta dengan baik," sambungnya.
Dia berharap, agar masyarakat tidak bepergian keluar rumah jika tidak memiliki urusan penting atau mendesak.
"Kami sangat mengharapkan masyarakat untuk tidak bepergian, kecuali untuk kepentingan yang mendesak," harapnya.
"Serta senantiasa menjaga kesehatan dan kebersihan diri sebagai bagian dari upaya bersama menekan laju penyebaran Covid-19," tuturnya.