Keponakan Cerita Korban Pejalan Kaki yang Ditabrak Gadis Mabok: Kecepatan 100 Km per Jam

Dearyani Eka Dharma menceritakan kecepatan mobil yang dikendarai Aurelia Margaretha Yulia sehingga menewaskan pamannya, Andre dan sang anjing.

Penulis: Ega Alfreda | Editor: Y Gustaman
Kolase TribunJakarta/istimewa
Kendaraan yang dikendarai oleh Aurelia Margaretha Yulia (kiri) saat menabrak Ande sampai meninggal di tempat di kawasan Perumahan Lippo Karawaci, Kota Tangerang pada Minggu (29/3/2020) petang. 

Ini cukup menjelaskan sisi kiri depan mobil Honda Brio hitam yang dikemudikan Aurelia rusak parah.

Bahkan, airbag sampai keluar dan ini menggambarkan betapa kerasnya benturan tersebut.

Menurut Martina, Andre sampai terlempar sekitar 5 meter dari lokasi tabrakan.

 Ridwan Kamil Tak Sangka 300 Warga Jabar Positif Covid-19, Kecamatan di Kota Ini Terbanyak

"Langsung terkapar, langsung enggak ada. Itu yang membuat saya shock," ujar Martina.

Tersangka Mabok

Kanit Lantas Polres Metro Tangerang Kota, Ipda Heri, mengatakan Aurelia terpengaruh minuman beralkohol.

Ia kehilangan konsentrasi saat berkendara sehingga menabrak pejalan kaki.

"Dia (Aurelia) waktu menabrak itu kan memang dalam kondisi habis minum-minuman soju dan main chatting," ucap Heri, Selasa (31/3/2020).

 Video Gadis Mabok Tabrak Pejalan Kaki Diungkap Keponakan Korban, Tetangga Syok Melihatnya

"Sehingga tidak konsentrasi dan tidak tahu kalau di depan itu ada orang," dia menambahkan.

Ipda Heri menjelaskan, Aurelia di bawah pengaruh minuman beralkohol beberapa jam sebelum berkendara.

"Mungkin satu setengah jam sebelumnya. Dari jam 2 sampai setengah 4 minum dan kejadian jam 4 lewat," ucap Ipda Heri.

Menurut Ipda Heri, pelaku tidak menyadari melajukan mobilnya dalam kecepatan tinggi sampai menabrak Andre.

Perbuatan Aurelia sempat viral karena selain menabrak, juga sempat berkelahi dengan istri korban yang menangisi kematian suami dan anjingnya.

Ipda Heri menilai kelakuan tak wajar pelaku karena terpengaruh alkohol sehingga berkelahi dengan istri korban.

"Berantem itu karena si tersangka itu pengakuannya tidak tahu kalau dia menabrak, kok tiba-tiba diserang orang. Ngerasa enggak nabrak," beber Ipda Heri.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved