Berikut Kata Warga Soal Diskon Listrik: Kecewa Hingga Berharap Segera Bisa Akses Laman Resmi PLN

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Nur Indah Farrah Audina

TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Akibat pandemi corona, Kementerian BUMN melalui Perusahaan Listrik Negara (PLN) memberikan gratis tarif listrik dan diskon tarif listrik.

Hal ini sebagai bentuk kehadiran negara membantu perekonomian masyarakat miskin dan tidak mampu di tengah pandemi Covid-19.

PLN menggratiskan tarif bagi pelanggan 450 Volt Ampeter (VA) selama tiga bulan, yakni April, Mei dan Juni.

Sementara pelanggan 900 VA dapat potongan biaya atau diskon 50 persen selama tiga bulan, yakni April, Mei dan Juni.

Nantinya para pelanggan rumah tangga subsidi hanya perlu mengirimkan nomor ID pelanggan PLNnya dengan login website PLN www.pln.co.id atau WhatsApp ke nomor 08122-123-123.

Selanjutnya pelanggan akan mendapatkan token listrik gratis PLN senilai pemakaian tertinggi selama tiga bulan terakhir.

Sementara bagi pelanggan pascabayar, secara otomatis PLN akan menggratiskan biaya listrik untuk bulan April hingga Juni 2020, dan pelanggan prabayar 900 VA, token listrik gratis sebesar 50 persen akan diberikan.

Lalu bagaimanakah penerapannya secara langsung di masyarakat?. Berikut pendapat masyarakat yang sudah TribunJakarta.com rangkum.

Belum tahu dan bingung

Ketika TribunJakarta.com mencoba mendatangi sejumlah warga, beberapa warga justru menampilkan raut wajah heran.

Mereka antara senang dan tak percaya terhadap hal ini, karena selama ini belum mengetahui kabar tersebut benar adanya.

"Memang ada yang seperti itu?," sahut sejumlah warga kepada TribunJakarta.com, Minggu (5/4/2020).

Namun ada pula yang sudah tahu tapi bingung apakah listrik subsidi sesuai ketentuan atau bukan.

Novalita Fauziah satu diantaranya. Ia selama ini menggunakan listrik pascabayar dan sudah mengetahui perihal kabar tersebut.

Sehingga ia sering melihat tagihan listriknya.

"Saya sudah empat kali cek pembayaran dan yang keluar memang seperti tiap hulan biasanya," ungkapnya.

Selama ini, Novalita beranggapan bahwa ia termasuk dalam pelanggan rumah tangga subsidi. Sehingga ia sangat berharap pembayaran listriknya selama tiga bulan ini diskon 50 persen.

Namun, setelah diberikan informasi lebih lanjut oleh TribunJakarta.com, raut wajah Novalita sedikit murung.

"Pantesan kok enggak setengah harga normal. Saya baru tahu kalau cara bedakannya seperti itu dan saya termasuk golongan yang mampu," katanya.

"Mungkin memang belum rezeki dan alhamdulillahnya saya tahu lebih awal. Jadi enggak kesal duluan gitu dan mempertanyakan terus kenapa tagihannya sama aja," lanjutnya.

Guna membedakan hal tersebut, Anda bisa mengecek struk pembayaran dan melihat kolom tarif daya.

Bila pelanggan rumah tangga bersubsidi maka akan tertera R1. Namun bila bukan maka akan tertera R1M.

Keluhkan akses dan rasa kecewa

Hal lain yang banyak dikeluhkan masyarakat ialah perihal akses. Sejumlah warga yang sudah mengetahui dan memastikan tarif daya R1, mengaku kecewa karena beberapa hari ini laman website tak bisa diakses.

Mereka mengakatan www.pln.co.id tak bisa diakses hingga siang ini.

"Ini saya coba dari kemarin enggak bisa-bisa. Saya kira internet di hp saya yang eror atau gimana. Rupanya saya tanya tetanga lain juga sama begitu juga," kata Misna di Jakarta Timur.

Senada dengan Misna, Oib pun sampai mengirimkan nomor ID pelanggannya melalui WhatsApp ke nomor 08122-123-123, namun hasilnya nihil.

• Pandemi Virus Corona, Pabrik Susu di Jawa Timur Masih Beroperasi

• Simak Cara Buang Masker dengan Benar, Jangan Sembarangan Membuangnya!

• Dapat Token Listrik Gratis Pelanggan Diarahkan Login website PLN www.pln.co.id, Via WhatsApp Error

"Buka web enggak bisa. Wa juga ceklis satu. Lama-lama juga lelah ya ngecek terus. Ya sudahlah kalau rezeki listrik di rumah saya gratis ya kalau enggak bayar aja. Soalnya di rumah pakai 450 VA," ungkapnya.

Beberapa dari mereka pun berharap agar laman web bisa diakses dan ada kejelasan bila melalui WhatsApp.

Sebab, penggratisan maupun diskon listrik sangat berarti bagi mereka terutama ditengah pandemi corona.