Terapi Pijat Sambal Mbah Kamar, Buat Lotion dari 45 hingga 60 Cabai, Tamu Ramai Saat Corona Mewabah

Banyak sedikitnya cabai, yang dihaluskan, itu tergantung kondisi tubuh orang yang akan dipijat.

Penulis: Wahyu Aji Tribun Jakarta | Editor: Suharno
TRIBUNJATIM.COM/IMAM TAUFIQ
Mbah Kamar sedang melakukan pemijatan dengan 'lotion' sambal di Blitar. 

TRIBUNJAKARTA.COM, BLITAR - Saat tubuh lagi terasa pegal-pegal, satu cara untuk menghilangkannya ialah dengan pijatan.

Seorang kakek di Blitar punya cara aneh mengobati pasien.

Yaitu terapi pijat sambal.

Itu dijamin tubuh kita pasti bakal cepat kembali pulih.

Namun, mungkin belum banyak orang yang tahu, kalau di Kabupaten Blitar itu ada terapi pijat, yang mungkin bisa dibilang agak aneh.

Sebab, cara yang dilakukannya tak umum atau tak seperti terapis kebanyakan. Yakni, tubuh orang yang dipjat itu bukan dilumuri dengan lotion atau minyak seperti zaitun, balsem, atau sejenisnya, melainkan menggunakan sambal.

Tentunya, itu jangan Anda bayangkan bagaimana rasanya, apalagi sampai mencoba untuk dicicipi. Anda pasti tak akan kuat.

Sebab, jumlah cabai yang dihaluskan itu minimal sekitar 45 biji. Itu buat sekali memijat dan khusus buat orang kurus.

Namun, beda lagi, kalau yang dipijat itu orangnya gemuk, maka yang dibutuhkan sekitar 60 biji.

Cara pijat dengan treatmen seperti itu dilakukan Mbah Kamar (63), warga Desa Ngrendeng, Kecamatan Selorejo Blitar.

Itu sudah dijalani empat tahun lalu, dan saat ini pasiennya kian membludak.

Keahlian memijat dengan media sambal itu bukan didapat dari belajar atau diajari orang lain atau warisan.

Namun, berawal dari kepepet.

Katanya, empat tahun lalu, anaknya, Mohtar, yang saat itu berusia 26 tahun, mendadak tak bisa jalan.

Penyebabnya, karena kedua kakinya bengkak besar, dan tanpa diketahui penyebabnya.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved