Virus Corona di Indonesia
Bupati Sragen: ODP & Pendatang Ngeyel Tak Mau Isolasi Mandiri, Diinapkan di Gedung Kosong Berhantu
Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati mempersilakan gugus tugas di tingkat desa mengkarantina warganya di rumah kosong desa.
Penulis: Wahyu Aji Tribun Jakarta | Editor: Siti Nawiroh
TRIBUNJAKARTA.COM, SRAGEN - Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati mempersilakan gugus tugas di tingkat desa mengkarantina warganya di rumah kosong desa.
Hal tersebut boleh dilakukan apabila Pelaku Perjalanan (PP) atau pemudik dan Orang Dalam Pengawasan (ODP) tidak tertib melakukan karantina mandiri di rumah.
"Apabila dikarantina mandiri terus kemudian dia tidak menepati surat yang telah dibuat, menganggap remeh serta mengabaikan begitu saja beberapa desa telah meminta izin ke saya untuk mengkarantina di gedung SD yang kosong atau di rumah kosong.
Saya izinkan kalau perlu dikunci dari luar biar gak usah keluar, atau rumah yang berhantu sekalian, tapi tetap diberi makan dan diawasi," kata Yuni.
Langkah itu bisa dilakukan mengingat ODP telah membuat surat pernyataan mau dan bersedia dikarantina mandiri.
"Tapi kalau ngeyel begitu ya saya silahkan. Tapi saya sampaikan peringati terlebih dulu warganya bahwa kalau memang dia ternyata keluar rumah sampaikan karantinanya walaupun sekarang hari kelima mulai dari hari pertama lagi," kata Yuni.
Tidak adanya tempat karantina khusus bagi para pemudik di Kabupaten Sragen membuat Pemda memperketat lini di desa.
Pemudik dan ODP menjadi tanggungjawab Camat beserta lurah dan gugus tugas di tingkat desa yaitu ketua RT.
"Mereka ini diminta untuk melaporkan sampai tingkat kabupaten datanya by name by address, makanya PP yang memakai mobil pribadi karena sulit terjangkau kita antisipasi di tingkat desa," kata Wakil Bupati Sragen Dedy Endriyatno, Jumat (17/4/2020).
Dirinya berharap teman-teman di tingkat desa menjadi garda terdepan guna mencegah Covid-19, sementara para medis menjadi garda terakhir.
"Teman-teman di tingkat desa ini yang menjadi garda terdepan kita untuk mencegah Covid-19, kalau dokter, perawat itu harapan kita jadikan garda terakhir saja bukan garda terdepan," kata Dedy.
Dedy menyampaikan pencegah di lapangan untuk antisipasi agar tidak menjadi menular ialah menjadi salah satu PR-nya. Selain itu rata-rata PP dikatakan Dedy banyak yang tidak mau mengkarantina diri di rumahnya.
Guna menertibkan hak tersebut Pemda bekerjasama dengan Polres dan Kodim dalam hal ini Babinsa dan babinkamtibmas untuk ikut membantu, menjaga gugus tugas tingkat desa.
"Laporannya sudah masuk, sebagiannya sudah terbentuk yang belum, belum ada laporan, tapi sebagian besarnya sudah membentuk gugus tugas," kata Dedy.
Dirinya menyampaikan semua desa sudah siap mengingat kebutuhan tersebut sudah mendesak.
Dedy menyampaikan tidak ada perlakuan khusus terhadap PP dari daerah tertentu.
Dirinya menegaskan seluruh masyarakat yang telah datang dari luar kota dianggap sebagai Pelaku Perjalanan.
Pahami gejala awal dan lakukan isolasi mandiri
Virus corona merupakan jenis virus yang dapat menyerang siapa pun baik anak-anak maupun orang dewasa.
Hingga saat ini jumlah pasien yang terinfeksi virus corona masih bertambah.
Bagaimana virus corona dapat menyebar dan menyerang tubuh pasien?
Dilansir BBC, Jumat (17/4/2020) virus corona memiliki masa inkubasi.
Masa inkubasi inilah saat dimana virus tersebut terbentuk dengan sendirinya.
Virus akan bekerja dengan cara masuk ke dalam sel-sel tubuh dan kemudian berkembang hingga menginfeksi sel-sel yang ada di paru-paru.
Pada tahap ini, Anda tidak akan merasa sakit dan beberapa orang mungkin tidak pernah mengalami gejala apa pun.

Masa inkubasi, waktu antara infeksi dan gejala pertama muncul sangat bervariasi, tetapi rata-rata terjadi selama lima hari.
Bagi sebagian orang juga mengalami gejala berupa sakit tenggorokan, batuk, pilek, bahkan hingga demam.
Demam bisa saja terjadi karena sistem kekebalan tubuh Anda merespons adanya infeksi.
Sementara itu, gejala lain yang dirasakan adalah batuk.
Batuk akibat virus corona awalnya batuk kering yang mungkin disebabkan oleh iritasi sel ketika mereka terinfeksi oleh virus.
Beberapa orang juga akan mengalami batuk berdahak hingga lendir tebal yang mengandung sel-sel mati yang terbunuh virus.

Gejala-gejala awal tersebut dapat diobati dengan cara melakukan isolasi mandiri, menjaga tubuh tetap terhidrasi dan konsumsi obat parasetamol.
Tahap ini berlangsung sekitar satu minggu, dan sebagian besar bisa pulih karena sistem kekebalan tubuh mereka telah memerangi virus.
Namun jika keadaan semakin memburuk, hal itu dikarenakan sistem kekebalan tubuh yang bereaksi berlebihan terhadap virus.
Virus yang telah menyebar juga akan memicu ketidakseimbangan dalam respon kekebalan tubuh yang juga dapat menyebabkan peradangan.
Peradangan pada paru-paru sering disebut pneumonia dan pada beberapa pasien memerlukan ventilator untuk membantu mereka bernafas.
Berikut ini cara terhindar dari virus corona, dilansir WHO, Jumat (17/4/2020).
1. Rajin mencuci tangan
Selalu mencuci tangan Anda secara teratur dan menyeluruh.
Bersihkan tangan dengan pembersih berbahan alkohol atau dengan sabun dan air.
Mencuci tangan akan membantu membunuh virus yang mungkin menempel di tangan Anda.
2. Pertahankan jarak sosial
Pertahankan jarak setidaknya satu meter (tiga kaki) antara Anda dengan siapa saja yang batuk atau bersin.
Ketika seseorang batuk atau bersin, mereka akan menyemprotkan tetesan cairan kecil dari hidung atau mulut.
Kemungkinan besar tetesan cairan tersebut mengandung virus.
Jika Anda terlalu dekat, kemungkinan besar Anda akan menghirup tetesan tersebut.
3. Hindari menyentuh mata, hidung dan mulut
Tangan menyentuh banyak permukaan yang kemungkinan besar sebagai tempat virus.
Setelah terkontaminasi, tangan Anda dapat memindahkan virus ke mata, hidung, atau mulut.
Hal tersebut membuat virus masuk ke tubuh dan bisa membuat Anda sakit.
4. Tutup mulut dan hidung ketika batuk atau bersin
Pastikan Anda, dan orang-orang di sekitar mengikuti kebersihan pernapasan yang baik.
Anda harus menutupi mulut dan hidung menggunakan siku saat batuk atau bersin.
5. Jika demam, batuk, dan sulit bernapas, segera cari perawatan medis
Jika Anda merasa tidak sehat, dianjurkan untuk tetap berada di rumah.
Namun, jika Anda mengalami demam, batuk dan kesulitan bernapas, segera hubungi layanan kesehatan terdekat.
Ikuti arahan otoritas kesehatan setempat, karena otoritas nasional dan lokal akan memiliki informasi terbaru tentang situasi di daerah Anda.
6. Update informasi terkait virus corona (Covid-19)
Tetap update informasi mengenai perkembangan terbaru tentang virus corona (Covid-19).
Ikuti saran yang diberikan oleh penyedia layanan kesehatan.
Otoritas kesehatan publik nasional dan lokal akan lebih mengerti tentang cara melindungi diri sendiri dan orang lain dari virus corona.
(Tribunnews.com/Lanny Latifah/TribunJateng/Mahfira Putri)
Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul ODP Corona di Sragen Tak Tertib Isolasi Mandiri Bakal Diisolasi di Gedung Kosong Berhantu & Dikunci