Antisipasi Virus Corona di Tangsel
Peringati Kartini saat Pandemi Covid-19, Remaja Sinar Pamulang Kenakan Kebaya Bagikan Makanan Gratis
Remaja Kompleks Perumahan Sinar Pamulang Permai, Pamulang, Tangerang Selatan ( Tangsel), masih terus menggelar posko dapur umum.
Penulis: Jaisy Rahman Tohir | Editor: Suharno
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Jaisy Rahman Tohir
TRIBUNJAKARTA.COM, PAMULANG - Remaja Kompleks Perumahan Sinar Pamulang Permai, Pamulang, Tangerang Selatan ( Tangsel), masih terus menggelar posko dapur umum.
Setiap jam makan siang dan malam sejak Minggu (5/4/2020), mereka membagikan makanan gratis kepada pekerja harian lepas seperti ojek online hingga pedagang kaki lima atas kesadaran sosial tolong menolong.
Mereka menyadari wabah Covid-19 berdampak luas sampai ke sektor ekonomi.
Tak kurang 300 boks nasi dibagikan cuma-cuma setiap harinya, dari hasil donasi warga sekitar dan tokoh masyarakat.
Dengan berbagi makanan, mereka berharap dapat sedikit meringankan beban orang-orang yang terdampak.
• Penyaluran Bantuan Belum Maksimal, Pemerintah Kota Depok: Mohon Pengertiannya
Pada Selasa (21/4/2020) ini, ada yang berbeda. Para remaja perempuan dan juga para ibu yang mengelola dapur umum itu mengenakan kebaya.
Mereka ingin berbagi sambil memperingati Hari Kartini, pahlawan perempuan Indonesia.
Tak mau kalah, remaja pria, temasuk kaum bapak pun mengenakan batik yang menunjukan identitas Keindonesiaan.
"Panitia dapur umum sendiri mengenakan kebaya karena sedang memperingati Hari Kartini," ujar Citra (21), salah satu panitia dapur umum, di lokasi.
• Kabar Duka: Anime One Piece Bakal Stop Tayang Sampai Batas Waktu Belum Diketahui Karena Covid-19
Secara pribadi, Citra hormat dengan sosok Kartini yang ia kagumi, karena telah meninghikan derajat perempuan.
Kebaya hitam yang dikenakannya pada kegiatan sosial kali ini, adalah bentuk penghormatannya.
Sedangkan, Nadira (18), remaja perempuan lainnya, juga ikut mengenakan kebaya.
Meski keringat sesekali menetes di wajahnya. Nadira terliahat sibuk membungkus plastik berisi nasi yang sudah lengkap dengan lauk-pauknya.
Ia mengaku gerah mengenakan kebaya saat cuaca terik tetap bekerja sebagai panitia, namun itu bentuk penghargaannya kepada Kartini.
"Sebenarnya sih kalau dibilang gerah, gerah. Cuma untuk menghargai juga dan dilihatnya juga bagus, nampak enak, jadi ya enggak apa-apa gitu, jadi lebih semangat membantu," uajrnya sambil tersenyum.