Antisipasi Virus Corona di DKI
Selama Pandemi Covid-19, Pengguna MRT dan LRT Turun 90 Persen
Pada bulan Januari 2020, KRL setiap harinya masih melayani sebanyak kurang lebih 859 ribu orang
Penulis: Ega Alfreda | Editor: Erik Sinaga
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Ega Alfreda
TRIBUNJAKARTA.COM, TANGERANG - Selama penerapan physical distancing, jumlah pengguna transportasi umum di kawasan Jabodetabek mengalami penurunan.
Penurunan paling besar di MRT, LRT dan KRL yang menghubungkan kawasan Jakarta dengan kota satelit seperti Tangerang, Depok, Bekasi, dan Bogor.
Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Polana B Pramesti mengatakan, penurunan penumpang secara drastis mulai terasa pada bulan Maret 2020.
"Untuk Moda Raya Terpadu atau kita kenal dengan MRT, pada hari-hari normal di Januari 2020 lalu, penggunanya sekitar 85 ribu orang perhari. Pada bulan Maret, sudah mengalami penurunan sebesar 47,05 persen, yakni sekitar 45 ribu orang perhari," ungkap Polana dalam keterangannya, Selasa (21/4/2020).
Berdasarkan data terakhir yang tercatat pada 15 April 2020 terdapat lima ribu penumpang per hari.
Angka tersebut turun 94,11 persen bila dibandingkan pada Januari 2020.
Hal yang sama juga terjadi pada moda transportasi KRL.
Pada bulan Januari 2020, KRL setiap harinya masih melayani sebanyak kurang lebih 859 ribu orang.
Penurunan sebesar 30,38 persen terjadi di bulan Maret, menjadi sekitar 598 ribu orang perhari.
"Bila dibandingkan kondisi normal di Januari dengan April sampai tanggal 15 kemarin, penurunannya sampai 78,69 persen, menjadi 183 ribu orang perhari," ujar Polana.
Untuk LRT Jakarta yang pada masa normal Januari 2020 melayani penumpang sekitar 3.800 orang perharinya, mengalami penurunan juga.
• Masjid Istiqlal Tiadakan Salat Tarawih dan Buka Puasa: Kecuali 2 Program Ini
• Simak! Ini Daftar 18 Kelurahan Penerima Paket Sembako PSBB Hari Ini, Selasa 21 April
• 5 Rekomendasi Film yang Cocok Ditonton saat Hari Kartini, Bercerita Soal Perjuangan Perempuan
Penurunan ada diangka 47,36 persen pada bulan Maret 2020 menjadi hanya mengangkut sekitar 2 ribu orang perhari.
"Sampai pertengahan April kemarin hanya 264 orang saja perharinya, itu berarti turun sampai 93,05 persen," tutup Polana.