Pasutri Paksa ART Bunuh Diri, Makan 50 Cabai dan Minum Air Mendidih, Terbongkar Gara-gara Ini
Pasangan suami istri di Semarang Barat diduga melakukan penganiayaan terhadap asisten rumah tangga (ART) Ika Musriati. Korban disuruh bunuh diri.
Penulis: Ferdinand Waskita | Editor: Wahyu Aji
Respon Polisi
Kapolsek Semarang Barat Kompol Iman Sudiyantoro mengatakan, pihaknya telah mendalami kasus penganiayaan terhadap ART yang dilakukan kedua pelaku pasutri itu.
Proses penanganan kasus sudah masuk tahap penyidikan sehingga korban didampingi kuasa hukum telah dipanggil usai penyembuhan pasca-operasi pita suara untuk memberikan keterangan.
"Sebelumnya dari proses penyelidikan meningkat ke tingkat penyidikan. Proses penyidikan kasus masih berjalan. Usai penyembuhan dan tes psikologis, korban sudah kami panggil dan sudah memberikan keterangan," jelas Iman saat dikonfirmasi Kompas.com, Rabu (22/4/2020).
Makan 50 Cabai
Ika Musriati (20) seorang asisten rumah tangga ( ART) mengaku telah dianiaya oleh pasangan suami istri di daerah perumahan Semarang Barat.
Ika bercerita, selama dia bekerja sejak bulan Agustus tahun lalu, penganiayaan dari majikannya itu harus ia terima setiap hari tak ada habisnya.
Dirinya mendapatkan paksaan memakan sebanyak 50 cabai dan menenggak air mendidih hingga pita suaranya rusak dan harus menjalani operasi.
Enam luka sayatan menggunakan cutter karena dipaksa oleh majikannya untuk bunuh diri tampak membekas di pergelangan tangan kirinya.
Selain itu, luka lebam di wajah dan babak belur di seluruh tubuhnya harus ia rasakan lantaran kerap kali mendapat pukulan, tendangan dan siraman air panas dari majikan.
Tak hanya itu, saat kelaparan, ia hanya diberikan makanan yang sudah tak layak seperti nasi basi tanpa lauk pauk.
Karena tak tahan dengan peringai majikannya, dia sempat berniat kabur dan minta pertolongan tetangga sekitar, namun tidak ada yang peduli.
• Tips Hilangkan Kantung Mata dengan Tomat, Wajah Tetap Segar Meski Kurang Tidur
• MRT Jakarta Tutup Sementara Operasional 2 Stasiun Mulai Besok
• Klaim Temukan Obat Antivirus Virus Corona: Profesor dari Sumsel dan Ningsih Tinampi, Ini Bedanya
Bahkan, dirinya harus menerima ancaman pembunuhan dari majikannya jika tidak menuruti perintah.
"Dua bulan awal bekerja majikan masih berlaku baik. Sudah mulai betah, tapi di bulan ketiga mulai berlaku kasar dan mulai disiksa. Setiap hari saya disiksa oleh majikan saya. Pernah akan kabur dan minta tolong tetangga tapi enggak peduli," jelas Ika saat ditemui Kompas.com, Selasa (21/4/2020).
Derita yang dialaminya tak sebanding dengan gaji yang dijanjikan majikan hanya sejumlah Rp 1,6 juta per bulan.
Itupun baru diberikan penuh di satu bulan pertama.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Disiksa Majikan Menenggak Air Mendidih, ART di Semarang Operasi Pita Suara",.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "ART di Semarang Disiksa Majikan, Minum Air Mendidih hingga Luka Sayat di Tangan", .
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jakarta/foto/bank/originals/ilustrasi-penganiayaan.jpg)