Jawaban Pulau di Indonesia yang Tidak Memiliki Gunung Api untuk Kelas 7-9 SMP Belajar di TVRI

Pulau manakah di Indonesia yang tidak memiliki gunung api jadi sekian pertanyaan untuk siswa kelas 7-9 SMP dalam program Belajar dari Rumah TVRI.

Editor: Y Gustaman
PxHere
Tsunami karena aktivitas gunung berapi. Contoh Gunung Anak Krakatau. 

TRIBUNJAKARTA.COM - Pulau manakah di Indonesia yang tidak memiliki gunung api jadi sekian pertanyaan untuk siswa kelas 7-9 SMP dalam program Belajar dari Rumah TVRI pada Rabu, 29 April 2020.

Umumnya, materi siswa kelas 7, 8, 9 SMP atau sederajat dalam program belajar kali ini membahas vulkanologi.

Simak pertanyaan lengkap program Belajar dari Rumah TVRI untuk siswa SMP tentang vulkanologi yang akan tayang pukul  09.30 - 10.00 WIB.

Orangtua yang memberikan pendampingan belajar anak-anaknya bisa mengecek jawaban dengan melihat kunci jawaban di bawah.

Ada 3 pertanyaan yang diajukan:

1. Pulau manakah di Indonesia yang tidak memiliki gunung api?

2. Apakah yang menyebabkan erupsi gunung api?

3. Mengapa kita tidak diperkenankan mendekat ketika awan panas menyembur dari erupsi gunung api

Jawaban pertanyaan nomor 1:

Dilansir dari Badan Geologi Amerika Serikat (USGS), dua pulau yang tidak memiliki gunung api adalah Kalimantan dan Papua.

Kedua pulau itu memiliki gunung dan pegunungan, namun bukan gunung api.

Sementara dilansir dari Gunung Berapi di Indonesia (2019), Indonesia terletak di "Ring of Fire" atau wilayah Cincin Api Pasifik.

Indonesia merupakan negara yang paling banyak memiliki gunung api di dunia.

Ada sekitar 500 gunung api yang tersebar di berbagai kepulauan di Indonesia.

Sebanyak 127 di antaranya merupakan gunung api aktif. Dari 127 gunung api aktif, sebanyak 70 di antaranya sering meletus.

Jawaban pertanyaan nomor 2:

Gunung meletus terjadi ketika adanya tenaga dari dalam bumi yang mendorong perut bumi mengeluarkan isinya.

Isi perut bumi yang dimaksud adalah magma.

Magma adalah batuan meleleh yang terdapat di dalam lapisan bumi dengan suhu yang sangat tinggi, lebih dari 1.000 derajat celsius.

Proses meletusnya gunung berapi.
Proses meletusnya gunung berapi. (Shutterstock)

Dilansir dari BBC, batuan meleleh menjadi magma ketika lempeng tektonik bergerak kemudian saling mendekat atau menjauh.

Ketika meleleh, magma menjadi sangat ringan. Ini membuatnya naik ke atas permukaan bumi.

Namun jika magma itu padat dan kental, gas yang dikandungnya tak bisa keluar sehingga terjebak di dalam.

Gas yang terjebak itu membuat tekanan menjadi tinggi.

Tekanan tinggi berbahaya sebab bisa membuat ledakan yang sangat berbahaya bagi kehidupan di permukaan bumi.

Selain itu, letusan gunung berapi juga bisa terjadi ketika magma bertemu dengan air yang berada di bawah permukaan bumi.

Pertemuan kedua material itu akan menghasilkan uap.

Jika uap terperangkap, bisa membuat tekanan di dalam menjadi tinggi.

Tekanan tinggi akan membuat ledakan yang dahsyat.

Magma yang keluar dari dalam bumi disebut lava. Lava yang mendingin nantinya menjadi batu.

Selain lava, gunung meletus juga mengeluarkan abu, gas, dan material panas lainnya.

Jawaban pertanyaan nomor 3:

Selain lava, gunung api yang erupsi juga mengeluarkan asap yang bergulung yang menyerupai awan.

Awan ini yang biasa disebut dengan awan panas.

Seperti namanya, awan ini sangat panas dengan suhu mencapai 600 derajat celsius.

Awan panas bermuatan bebatuan dan material vulkanik padat.

Material yang terkandung di awan panas itu bentuknya serpihan halus dan ringan.

Angin bisa membawa awan panas ini sejauh puluhan bahkan ratusan kilometer dari asalnya.

Awan panas bisa bergerak ke segala arah.

Awan panas dapat mematikan semua yang dilewatinya.

Manusia yang bernapas di bawah awan panas bisa mengalami kerusakan sistem pernapasan dan paru-paru.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Erupsi Gunung Api, Jawaban Soal TVRI Belajar dari Rumah SMP 29 April

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved