Antisipasi Virus Corona di Tangsel
Dampak Pandemi Covid-19, Baraya Travel BSD Serpong Tutup Operasional
Pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar ( PSBB) di sejumlah wilayah membuat usaha travel antar kota antar provinsi (AKAP) mati kutu.
Penulis: Jaisy Rahman Tohir | Editor: Suharno
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Jaisy Rahman Tohir
TRIBUNJAKARTA.COM, SERPONG - Pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar ( PSBB) di sejumlah wilayah, terutama DKI Jakarta membuat usaha travel antar kota antar provinsi (AKAP) mati kutu.
Check point di setiap perbatasan wilayah tidak membolehkan mobil travel melintas, terlebih jika penumpang penuh.
Zainal, Petugas Operasional Baraya Travel BSD Serpong, mengatakan, pihaknya pernah disetop saat melintas dari Jakarta ke Cikarang.
"Kita pernah diberhentiin kok di Cikarang. Operasional sudah disetop dari PSBB pertama Jakarta," ujar Zainal di kantornya, di bilangan BSD Serpong, Tangerang Selatan ( Tangsel), Rabu (6/5/2020).
• Pemprov DKI Jakarta Sebut 80 Ribuan Warga Ikuti Rapid Test: 3.117 Positif Covid-19
Berhentinya operasional travel, membuat seluruh jajaran Baraya Travel terdampak pemutusan hubungan kerja (PHK).
"Sopir operator sama manager juga. Karena enggak ada operasionalkan," ujarnya.
Khusus di cabang BSD saja, sudah 20 karyawan yang di-PHK.
Zainal bahkan mengungkapkan, untuk seluruh cabang Baraya Travel, lebih dari 300 karyawan di-PHK.
• Pemprov DKI Jakarta Potong Subsidi Untuk MRT, LRT dan TransJakarta: Dialihkan ke Penanganan Covid-19
"Sopir operator sama manager juga. Karena enggak ada operasionalkan. Kalau Baraya sistemnya di-PHK, pesangon dibayarnya. Jadi kalau mau buka baru lagi, ya diutamakan orang-oeang lama."
"Kalau Baraya total sampai 300-an, kalau BSD 20-an," ujarnya.