Suami Istri Dihabisi Tetangganya
Malam Berdarah di Kontrakan Bekasi, Andriyanto Bunuh Pasutri Pakai Linggis Usai Dengar Kabar Anaknya
Andriyanto, pria berusia 60 tahun itu terbakar rasa sakit hati sehingga nekat membunuh tetangganya di rumah kontrakan Kampung Rawabebek, Kota Bekasi.
Penulis: Ferdinand Waskita | Editor: Wahyu Aji
Hal ini disampaikan tersangka saat dijumpai di Polres Metro Bekasi Kota, Jalan Pramuka, Kelurahan Marga Jaya, Kecamatan Bekasi Selatan, Kota Bekasi, Senin (11/5/2020).
"Sakit hati, sakit hatinya karena itu ya pemerkosaan," kata Andriyanto saat diwawancara.
Alasan sakit hati Andriyanto ini bermula ketika putrinya mengaku diperkosa oleh putra korban pasutri Sukimin (67) dan Suwati (59).
Ketika ditanya alasan menghabisi nyawa orang tua pemerkosa putrinya dan bukan membalas dendam sakit hatinya langsung ke anak korban, dia mengaku, orangtuanya juga punya andil.
"Ya karena ada kaitannya dengan bapaknya (korban Sukimin) juga, kaitannya pokoknya istri saya juga apalagi yang deket jadi saya udah sakit hati intinyalah," jelas dia.
Andriyanto mengklaim, pemerkosaan yang dilakukan putra korban bukan hanya terjadi pada satu orang putrinya.
Dia memiliki dua orang putri bernama Indriyani dan Dewi, keduanya sudah tidak tinggal di rumah kontrakan satu atap dengannya.
• Polisi Sebut Jumlah Pelanggaran di Posko Chek Point PSBB Tanah Abang Turun, Ini Sebabnya
• Lihat Reaksi Penyapu Jalan Ini Saat Diberi Uang, Baim Wong Terenyuh: Dipakai Uangnya Baik-baik Ya
• Polda Metro Jaya Beri Penghargaan Tim Tiger, Kapolres Jakut: Titik Awal Berbuat Lebih
Informasi pemerkosaan yang dilakukan putra korban terhadap anaknya didapat dari pengakuan putrinya bernama Dewi.
"Dapat informasi dari anak saya Dewi, kalau yang Indriyani yang tinggal di Rawabebek enggak ngaku karena diancam," ungkapya.
Dijerat Pasal Pembunuhan Berencana
Akibat perbuatannya, polisi menjerat tersangka Andriyanto dengan pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana dengan ancaman hukuman seumur hidup atau 20 tahun penjara.
Adapun motif tersangka melancarkan aksinya akibat kesal usai mendapat informasi bahwa, putrinya telah diperkosa oleh anak laki-laki korban.
"Ya memang pada saat dia sebelum kejadian sudah mempersiapkan akan membunuh keluarganya termasuk anaknya (korban) itu, cuma karena yang ada hanya orangtuanya dan si anak tidak ada," jelas Wijonarko. (TribunJakarta.com/Yusuf Bachtiar)