Ponsel Tak Mau Menyala, Ayah di Trenggalek Pukuli Anak Pakai Balok Kayu Sampai Babak Belur
Anak 14 tahun berinisial PS jadi korban penganiayaan ayah kandungnya sendiri yakni JP (46).
Penulis: Ferdinand Waskita | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
TRIBUNJAKARTA.COM - Anak 14 tahun berinisial PS jadi korban penganiayaan ayah kandungnya sendiri yakni JP (46).
PS dipukuli hingga babak belur gara-gara alasan sepele.
Peristiwa itu terjadi di Kecamatan Pogalan, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur.
JP pun kini mengaku khilaf saat memukul anaknya yang masih duduk di bangku kelas VI sekolah dasar.
"Telepon saya dicas tidak mau menyala. Saya bangunin anak saya. (Karena tidak digubris), saya mengamuk. Emosilah," kata JP, saat rlis di Mapolres Trenggalek, Rabu (13/5/2020).
Kejadian tersebut berlangsung menjelang subuh akhir Mei lalu.
Berdasarkan keterangan polisi, JP memukul anaknya yang kembali tidur dengan tangan kosong beberapa kali.
Tak puas, ia mengambil balok kayu dan mengayunkan ke kepala dan tubuh korban berkali-kali.

Sempat menangkis, korban tak berdaya.
Darah bercecer di sprei dan bantal.
Hasil visum menunjukkan, penganiayaan itu menyebabkan luka robek 4 cm di kepala kiri dan 5 cm di kepala belakang.
Korban juga mengalami patah tulang pergelangan lengan kiri. Juga bengkak di sisi lengan bawah kiri.
"(Saya) menyesal. ini baru pertama kali. Sangat menyesal," ujar JP.
Kasat Reskrim Polres Trenggalek Iptu Bima Sakti menjelaskan, tersangka memang dikenal susah mengontrol emosi.
"Dari hasil penyelidikan, tersangka sering marah, emosi kurang stabil. Tapi kasus kekerasan dalam rumah tangga baru kali ini," ucapnya.