Antisipasi Virus Corona di DKI
Pesan Penggali Makam Bagi yang Abai Saat Masa PSBB: Bakal Berakhir di Kuburan!
Bagaimana tidak, dia dan petugas yang lain sudah berjibaku setiap hari menangani jenazah protap Covid-19
Penulis: Satrio Sarwo Trengginas | Editor: Erik Sinaga
Sambil berkelakar, Sanan bahkan ingin memberikan selebaran agar masyarakat paham menjaga jarak.
"Kalau saya punya helikopter saya bakal keluarin selebaran dari atas," ujarnya berseloroh.
Merasa Sedih
Sanan merasa sedih ketika TribunJakarta mengajak berbicara seputar pekerjaannya saat dia sedang melepas lelah.
Di hari raya Lebaran ini, jangankan makan opor buatan istri, sejak pagi Sanan sudah pamit pergi.
Sanan menceritakan kembali perpisahannya tadi bersama istri.
Dia berbicara seraya dengan nada bergetar mengingat ucapan istrinya tentang pekerjaannya sehari-hari.
Sebelum pamit bekerja, Sanan minta izin istri menggali kubur.
"Saya kesini izin sama istri dulu. Tolong minta doanya biar saya kerja enggak ada masalah pulang selamat dan sehat. Istri memberikan semangat kepada saya."
"Kata istri jalanin aja ini tugas negara, kemanusiaan. Itu aja. Sedih deh. Enggak bisa kumpul sama keluarga," katanya dengan nada bergetar.
Kisah Sandan, Penggali Makam Protap Covid-19
Kedua tangan para petugas dinas pemakaman sibuk menggali tanah untuk membuat lubang cadangan di TPU Pondok Ranggon, Jakarta Timur.
Di siang yang cukup menyengat kulit itu, peluh mereka bercucuran di wajah.
Mereka yang menggali tanah memakai topi sebagai pelindung kepala.
Petugas lainnya yang sedang tidak mendapat giliran kerja, melepas lelah di bawah pohon rindang.