Antisipasi Virus Corona di DKI
Tingkat Kriminalitas di Terminal Bus Tanjung Priok Menurun Selama PSBB
Saktor yang juga menjadi penyebab turunnya tingkat kriminalitas di terminal tersebut adalah pembukaan posko keamanan
Penulis: Gerald Leonardo Agustino | Editor: Erik Sinaga
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino
TRIBUNJAKARTA.COM, TANJUNG PRIOK - Sejak 24 April 2020 lalu, layanan bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) di Terminal Bus Tanjung Priok, Jakarta Utara, ditiadakan.
Peniadaan layanan bus AKAP di terminal tersebut mengikuti arahan dari pemerintah terkait akses keluar masuk warga dari dan ke luar kota selama masa pandemi Covid-19.
Peniadaan layanan bus AKAP ini ternyata berdampak kepada menurunnya tingkat kejahatan dan kriminalitas di Terminal Bus Tanjung Priok.
"Tadinya memang mencuat. (Semenjak PSBB) ada pengaruhnya. Ada pengawasan di terminal itu," kata Kepala Terminal Bus Tanjung Priok Mulya saat dihubungi TribunJakarta.com, Sabtu (30/5/2020).
Sebelum layanan bus AKAP ditiadakan, pelaku kejahatan di terminal tersebut sering mengincar penumpang dari luar daerah.
Kini, pelaku kejahatan sudah tak lagi mendapatkan mangsa meskipun layanan bus Transjakarta maupun angkutan umum masih beroperasi.
Dijelaskan Mulya, satu faktor yang juga menjadi penyebab turunnya tingkat kriminalitas di terminal tersebut adalah pembukaan posko keamanan.
• Satpol PP Tindak 14.783 Pelanggar PSBB, Total Denda Rp 600 Juta
• Kisah Edo Febriansyah yang di Persita Tangerang: Dulu Ada Rivalitas, Sekarang Jadi Rekan Satu Tim
• Terminal Bus Tanjung Priok Belum Tentu Buka Apabila New Normal Diterapkan
"Alhamdulillah karena pos polisi ada di terminal antar kota, makanya mungkin agak sedikit ketahan," ucap Mulya.
Adapun selama masa PSBB, Terminal Bus Tanjung Priok terus dijaga dan diawasi petugas.
Setiap harinya, ada juga petugas yang membersihkan terminal agar tetap terawat meskipun operasionalnya tengah berhenti.