Persiapan New Normal di Jabodetabek

PMI DKI Dukung New Normal dalam Pendidikan, Ini Alasannya

Dia menjelaskan, memang terjadi pro dan kontra terhadap the new normal dalam dunia pendidikan.

Penulis: Muhammad Rizki Hidayat | Editor: Muhammad Zulfikar
TribunJakarta.com/Muhammad Rizki Hidayat
Plt Ketua Pengurus Provinsi PMI DKI Jakarta, Muhammad Muas (kanan), saat giat penyemprotan disinfektan, di SMA Ksatrya 51, Jakarta Pusat, Rabu (3/6/2020). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Muhammad Rizki Hidayat

TRIBUNJAKARTA.COM, JOHAR BARU - Palang Merah Indonesia (PMI) DKI mendukung sistem the new normal dalam dunia pendidikan.

Demikian disampaikan Plt Ketua Pengurus Provinsi PMI DKI Jakarta, Muhammad Muas.

"PMI berusaha mengingatkan kepada masyarakat dan pemerintah, kita tidak mungkin terus melakukan proses belajar secara daring," kata Muas, saat giat penyemprotan disinfektan, di SMA Ksatrya 51, Jakarta Pusat, Rabu (3/6/2020).

Dia menjelaskan, memang terjadi pro dan kontra terhadap the new normal dalam dunia pendidikan.

"Ada yang setuju dan juga ada yang tidak setuju, karena khawatir anak-anak muridnya menghadapi masalah," jelas Muas.

Misalnya proses belajar secara tatap muka dimungkinkan, menurutnya, mesti menerapkan protokol kesehatan perihal Covid-19.

"Kalau memang saatnya proses belajar mengajar secara langsung dimungkinkan, dengan catatan, SOP-nya berbeda," tutur Muas.

"Kalau dulu kita belum mengenakan masker, cuci tangan, dan jaga jarak, sekarang ini harus dibiasakan," tutup dia.

Gelandang Persita Mateo Bustos Punya Minuman Favorit yang Turut Dikonsumsi Pemain Kelas Dunia

Penangkapan Nurhadi Bisa Jadi Jalan Masuk Bongkar Mafia Peradilan

Kedai Kopi Milik WNI Turut Jadi Korban Perusakan Pendemo di Amerika, Padahal Baru Sehari Buka

Semprotkan disinfektan di sekolah

Palang Merah Indonesia (PMI) DKI menyemprotkan cairan disinfektan di SMA Ksatrya 51, Jakarta Pusat, Rabu (3/6/2020).

Pantauan TribunJakarta.com di lokasi, puluhan petugas PMI DKI Jakarta mengenakan alat pelindung diri (APD) lengkap.

Mereka mengenakan baju hazmat, helm dengan pelindung kaca, dan sarung tangan.

Masing-masing mereka menyemprotkan cairan disinfektan ke sudut-sudut sekolah Ksatriya 51.

Mulai dari ruang kelas, kantin, hingga lapangan utama sekolah tersebut.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved