Sisi Lain Metropolitan

Perjuangan Rasum, Di-PHK dari Perusahaan Instalasi Listrik Tempatnya Bekerja Kini Jual Urap Jagung

Sempat bekerja sebagai petugas instalasi listrik, Rasum (60) kini menjual urap jagung lalu bagikan pengalaman hidupnya.

Penulis: Nur Indah Farrah Audina | Editor: Suharno
TRIBUNJAKARTA.COM/NUR INDAH FARRAH AUDINA
Rasum penjual urap jagung asal Subang, Senin (8/6/2020). 

"Anak sudah besar juga, pas pulang enggak ngapa-ngapain. Anak saya satunya jadi TKW di Singapura, satunya kerja di perusahaan ternama. Mereka bilang mau jamin hidup saya, nyuruh saya jangan kerja. Akhirnya saya ikuti," katanya.

Tak berselang lama, rasa jenuh menyelimuti Rasum. Ia pun meminta izin kepada anak-anaknya untuk kembali beraktivitas.

'Hitung-hitung olahraga' menjadi alasan utama yang diungkapkannya kepada sang anak.

Polres Metro Jakarta Selatan Kabulkan Permohonan Rehabilitasi Dwi Sasono

Selain itu, ia juga menjelaskan tak ingin terus hidup mengandalkan uang anak-anaknya. Sebab ia menyadari bahwa roda kehidupan terus berputar dan tak ada yang tahu nasib ke depannya akan seperti apa.

Untuk itu ia merantau kembali ke kawasan Kota Bekasi dan memilih bekerja sebagai penjual urap jagung keliling.

"Ternyata benar saja ada wabah Covid-19 dan banyak ekonomi yang terdampak. Dari awal saya sudah bilang mau kerja untuk saya pribadi dan istri,"

" Sebab anak-anak saya tak selamanya punya uang. Tapi alhamdulillah mereka masih kirimin saya uang dan jumlahnya lumayan belum lama ini," katanya.

Pemkot Tangerang Belum Merencanakan Pembukaan Tempat Wisata saat New Normal

Hasil jerih payah

Meskipun saat ini masih bekerja sebagai penjual urap jagung keliling, tak banyak yang tahu bila Rasum sudah memiliki rumah dan tanah sekira 25 m².

Rumah dan tanah ini merupakan hasil ia bekerja sebagai pekerja instalasi listrik bertahun-tahun lamanya.

Mulai dari menyisihkan gaji, kemudian menyicil membeli tanah di kampungnya untuk masa tuanya.

"Saya belajar nabung. Akhirnya setelah terkumpul saya belikan tanah dan saya bangunin rumah. Sekarang masih ada sisa tanah kosongnya sekitar 25 m² lebih," katanya.

Kebiasaan menabung ini terus berlanjut hingga ia berusia senja. Setiap harinya, Rusam hanya menggunakan keuntungan bersih sekira Rp 200 ribu dari berjualan urap jagung untuk membeli makan.

Sementara sisanya selalu ia simpan dan dikirimkan untuk istrinya di kampung tiap satu bulan sekali.

Untuk itu, Rusam berpesan pada generasi penerus untuk rajin menabung. Bila belum bisa maka ia menyarankan untuk membiasakan diri menabung.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved