Jejak Lidya Pratiwi Jadi Maria Eleanor: Terlibat Pembunuhan karena Utang, Ini Profil Mantan Pacar
Merasa tidak cocok, pesinetron Untung Ada Jinny, Lidya Pratiwi mengganti namanya. Kini ia menjadi Maria Eleanor.
Penulis: Erik Sinaga 2 | Editor: Wahyu Aji
TRIBUNJAKARTA.COM - Merasa tidak cocok, pesinetron Untung Ada Jinny, Lidya Pratiwi mengganti namanya.
Lidya Pratiwi kini menjadi Maria Eleanor. Lidya atau Maria adalah terpidana kasus pembunuhan berencana kekasihnya, Naek Gonggom Hutagalung.
Bagaimana sebenarnya kasus tersebut dan proses pergantian nama Lidya? Simak selengkapnya:
1. Merasa tidak cocok
Juru Bicara Pengadilan Negeri Jakarta Barat, Eko Ariyanto, membenarkan pergantian nama Lidya Pratiwi menjadi Maria Eleanor.
"Jadi informasi dia pernah mengajukan permohonan ganti nama tahun 2013, dari nama Lidya Pratiwi menjadi nama Maria Eleanor," ungkap Eko saat dihubungi pada Selasa (9/6/2020).
Alasan mengubah status menjadi Maria lantaran lantaran sudah tidak cocok memakai nama lama.
"Wah, sudah tidak cocok katanya. Tadi saya sudah lihat berkasmya," ucap Eko.
2. Tak Gunakan Jasa Pengacara
Selama proses pergantian nama tersebut, Lidya Pratiwi tidak menggunakan jasa pengacara.
Lidya hanya datang seorang diri tanpa didampingi kuasa hukumnya.
"Setelah saya lihat berkasnya, dia (datang) sendiri, tidak pakai pengacara," ucap Eko.
Ia terbukti bersalah dalam kasus pembunuhan berencana kekasihnya, Naek Gonggom Hutagalung.
Naek Gonggom dibunuh di sebuah cottage penginapan Putri Duyung di kawasan Ancol, Jakarta Utara, pada 28 April 2006 silam.
Lidya tidak terlibat langsung dalam membunuh kekasihnya.
Sebab, otak pembunuhan tersebut adalah ibu dan paman Lidya, yakni Vince Yusuf dan Tony Yusuf, serta kenalan bernama Sukardi.
Keterlibatan Lidya Pratiwi dalam kasus ini karena dia mengetahui rencana pembunuhan, namun tidak berusaha mencegahnya.
Pengadilan memvonis Lidya Pratiwi kurungan penjara selama 14 tahun dikenai pasal berlapis, yakni Pasal 340 KUHP tentang Pembunuhan Berencana dan Pasal 365 KUHP tentang Pencurian dengan Kekerasan.
Lidya Pratiwi telah bebas bersyarat pada 29 April 2013 dari Lapas Kelas IIA Wanita Tangerang, Banten.
Ia bebas setelah memenuhi persyaratan substantif dan administrasif.
Terlebih, selama menjalani masa tahanan, Lidya Pratiwi mendapatkan remisi sebanyak 30 bulan.
Pada 24 November 2018, status bebas bersyarat Lidya Pratiwi sudah habis dan sekarang sudah dinyatakan bebas murni.
2. Profil Lidya Pratiwi
Lidya Pratiwi, pemain sinetron asal Indonesia yang beberapa hari belakangan ini menjadi perbincangan publik.
Lidya Pratiwi lahir di Jakarta pada 14 Januari 1987 dari kandungan sang ibu, Vince Yusuf.
Karier perempuan berusia 33 tahun di dunia hiburan Tanah Air terbilang cukup baik.
Dia memulai kariernya menjadi model di tahun 2000.
Melebarkan sayapnya di dunia hiburan, Lidya pernah menjadi salah satu pemain sinetron Ande-Ande Lumut yang ditayangkan di stasiun televisi SCTV setiap Senin pukul 19.00 WIB.
Nama Lidya semakin naik daun di dunia hiburan lantaran menjadi pemeran Jinny dalam sinetron Untung Ada Jinny yang ditayangkan di ANTV.
Untuk diketahui, Untung Ada Jinny merupakan versi terbaru dari sinetron Jinny Oh Jinny.
Kendati demikian, karier Lidya Pratiwi hancur setelah terlibat dalam kasus pembunuhan berencana kekasihnya, Naek Gonggom Hutagalung.
3. Profil Naek Gomgom Hutagalung
Kasus pembunuhan Naek Gomgom Hutagalung sangat menghebohkan publik karena hubungan asmara antara Naek dengan Lidya Pratiwi (kini Maria Eleanor) berjalan baik-baik saja.
Peristiwa itu terjadi sekira 14 tahun lalu. Saat itu, Lidya Pratiwi berumur 19 tahun dan Naek Gonggom Hutagalung berumur 33 tahun.
Naek Gonggom Hutagalung merupakan lulusan Arsitektur Universitas Trisakti angkatan 1992-1997.
Karier Naek cemerlang. Dia merupakan kontraktor dan menjadi bintang iklan beberapa produk.
4. Dipicu utang
Lidya Pratiwi dituduh bekerja sama dengan ibu dan pamannya, membunuh kekasihnya, Naek Gonggom Hutagalung.
Melansir Grid.ID, pembunuhan itu dipicu karena masalah uang.
Paman Lidya Pratiwi terlilit utang, hingga terus-menerus dikejar debt collector.
Karena itulah, Lidya Pratiwi bersama ibu dan pamannya berencana untuk mengambil uang milik Naek.
Dibuat seakan-akan kasus perampokan, Lidya Pratiwi dan Naek, yang sebelumnya jalan-jalan di Plaza Senayan, akhirnya memutuskan untuk menginap di sebuah cottage di Putri Duyung, Ancol.
Meskipun sebenarnya, rencana untuk pergi ke Ancol itu sudah direncanakan matang-matang oleh ibu dan pamannya Lidya.
Sesampainya di cottage, Naek langsung dipiting di bagian leher dan Lidya, seakan tak tahu apa-apa, diseret keluar cottage.
Setelah mengambil seluruh uang dan ATM milik Naek, ibu dan pamannya Lidya yang sebelumnya ingin kabur, lantas mengurungkan niat tersebut.
Mereka takut karier Lidya Pratiwi sebagai artis yang namanya sedang meroket, akan hancur karena Naek sempat curiga dengan keterlibatan Lidya dalam kasus perampokan tersebut.
Akhirnya, nyawa Naek melayang tepat pada Mei 2006 dengan cara ditusuk di bagian kepala sebanyak 2 kali.
Hanya sebentar menikmati udara bebas, akhirnya ibu dan paman Lidya ditangkap oleh kepolisian terkait pembunuhan Naek.
Lidya juga ikut ditangkap meskipun tidak ikut membunuh, karena mengetahui tapi membiarkan pembunuhan itu terjadi.
Oleh Ketua Majelis Hakim Karel Tuppu di Pengadilan Negeri Jakarta Utara, Lidya divonis hukuman pidana selama 14 tahun penjara.
Hukuman itu 3 tahun lebih ringan jika dibandingkan dengan tuntutan Jaksa Penuntut Umum (JPU), 17 tahun pidana penjara.
Selama ini, Lidya menjalani masa hukumannya di Rumah Tahanan Perempuan Klas IIA, jalan Pahlawan Revolusi, Pondok Bambu, Duren Sawit, Jakarta Timur.
Selama berada di penjara, kabar Lidya Pratiwi tidak banyak terdengar.
• Dituntut Seumur Hidup, Zuraida Hanum Sempat Cemburu ke Asisten Jamaluddin: Kau Alasanku Bunuhnya
• Oknum ASN Pungli Pembuatan KTP Supaya Cepat Jadi, Permendagri: Pembuatan KTP Paling Lama Sehari
• Catat, Persita Tangerang Live Instagram Bersama Raphael Maitimo Kamis 11 Juni 2020
Seorang petugas yang ditemui secara khusus oleh reporter Grid.ID di Rutan Pondok Bambu, Jakarta menyebut jika Lidya Pratiwi jarang ditengok oleh keluarga.
Lidya Pratiwi lebih banyak menghabiskan waktunya tanpa kunjungan siapapun.
"Dia jarang dikunjungi, paling Natalan ada beberapa teman yang datang," ungkap pegawai lapas tersebut.
Meski demikian, petugas menyebut Lidya kerap terlihat beribadah. (Kompas/Tribun Jambi)