Virus Corona di Indonesia

Lebih dari 400 Pedagang Positif Covid-19, Belasan Ribu Pasar Tradisional Belum Berikan Data

Ada lebih dari 400 pedagang pasar tradisional yang telah terinfeksi Covid-19, warga diminta bawa kantong belanjaan sendiri.

Penulis: Suharno | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
KOMPAS/AGUS SUSANTO
Aktivitas pasar tradisional yang memanfaatkan Terminal Pasar Minggu di Jakarta Selatan, Selasa (30/6/2015). 

TRIBUNJAKARTA.COM - Ada lebih dari 400 pedagang pasar tradisional yang telah terinfeksi Covid-19.

Hal tersebut dipaparkan tim komunikasi publik Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 dokter Reisa Broto Asmoro.

Reisa Broto Asmoro mengatakan jumlah ini berdasarkan data dari Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKPPI).

"Lebih dari 400 pedagang di 93 pasar tradisional telah terinfeksi Covid-19 menurut tes cepat yang dilakukan oleh beberapa pemerintah daerah," ujar Reisa dalam konferensi pers di Graha BNPB, Sabtu (13/6/2020).

 Satu Keluarga Tewas di Rumah: Sang Ayah dan Satu Anak Tergantung, Seorang Balita Tenggelam di Drum

 Ashanty Pamer Potret Lawas saat Masih Pacaran, Reaksi Anang Hermansyah Sontak Tuai Perhatian

Dia melanjutkan, di tengah pandemi, pasar tradisional termasuk dalam kategori tempat yang rentan menjadi lokasi penularan Covid-19.

Sebab, ada banyak sekali orang yang datang dari berbagai tempat.

Kondisi itu seringkali menjadikan pasar penuh sesak.

"Kemudian, kebersihan yang kurang terjaga, dan standar sanitasi dan higienis yang belum ketat, membuat pasar menjadi tempat yang berisiko," tutur Reisa.

Menurut data dari hasil survei profil pasar tahun 2018 Badan Pusat Statistik (BPS), ada lebih dari 14.000 pasar tradisional di Indonesia.

Dokter Reisa saat menyampaikan informasi update kasus corona atau Covid-19, Rabu (9/6/2020).
Dokter Reisa saat menyampaikan informasi update kasus corona atau Covid-19, Rabu (9/6/2020). (ISTIMEWA)

Merujuk dari data itu, Reisa menyebutkan, masih ada belasan ribu pasar lainnya yang belum melaporkan kasus pedagang terpapar Covid-19.

Sehingga dirinya menyarankan masyarakat yang sehat masih bisa ke pasar tetapi dengan mematuhi protokol kesehatan secara ketat.

Sementara itu, masyarakat yang sakit diharap tidak bepergian ke pasar.

Menurut Reisa, masyarakat wajib mempraktikkan jaga jarak apabila pergi ke pasar.

 PSBB Masa Transisi, Homestay di Kepulauan Seribu yang Melanggar Batas Maksimal Tamu Akan Ditutup

 Damkar Rutin Semprotkan Disinfektan di Permukiman 13 RW Zona Merah Jakarta Timur

Selain itu, masyarakat harus memakai masker dan membawa sejumlah perlengkapan pencegahan penularan Covid-19 lainnya.

"Jika kita ke pasar wajib mempraktikkan jaga jarak, harus memakai masker, harus membawa cairan pencuci tangan," ujar Reisa.

Kemudian, masyarakat juga disarankan membawa tas belanjaan sendiri dari rumah.

Tas belanja yang digunakan sebaiknya dipastikan bersih dan steril dari kuman.

Jika sudah pulang dari pasar, lanjut Reisa, masyarakat juga harus menjalankan sejumlah langkah.

Pertama, mencuci tangan dan barang belanjaan. Kemudian melakukan penyemprotan kepada alas kaki dengan cairan disinfektan atau sabun.

"Lalu segeralah mandi. Kalau kita bersih, kita aman dari kuman. Dan kalau kita aman seluruh isi rumah akan aman dan sehat," tuturnya.

Pedagang Positif Covid-19 di Enam Pasar Jakarta

Berikut enam pasar tradisonal di DKI Jakarta yang sejumlah pedagangnya terkonfirmasi positif Covid-19.

Para pedagang di enam pasar tradisional ini diketahui positif Covid-19 usai menjalani swab test menggunakan metode polymerase chain reaction (PCR).

Perumda Pasar Jaya dan Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) sudah menerima data pedagang yang positif Covid-19.

Namun, ada perbedaan data jumlah pedagang yang positif Covid-19 dari Ikappi dan Perumda Pasar Jaya.

 Wali Kota Bekasi Ungkap Alasan Tetap Buka Panti Pijat Meski Ditegur Gubernur: Kas Daerah Kering

 Kawasan Glodok Sudah Ramai Kerumunan Orang Meski Anies Baswedan Baru Buka Pusat Perbelanjaan 15 Juni

 Siap Terima Gelombang PHK, BP Jamsostek Siapkan Lapak Asik

 Satu Keluarga Tewas di Rumah: Sang Ayah dan Satu Anak Tergantung, Seorang Balita Tenggelam di Drum

Delapan pasar tersebut adalah Perumnas Klender, Cijantung, Serdang, Rawa Kerbau, Induk Kramat Jati, Mester Jatinegara, Kedip, dan Grogol.

Data Perumda Pasar Jaya ada 52 pedagang positif Covid-19 di 5 pasar:

1. Pasar Perumnas Klender: 20 orang

2. Pasar Cijantung: 1 orang

3. Pasar Serdang, Kemayoran: 14 orang

4. Pasar Rawa Kerbau, Cempaka Putih: 14 orang 

5. Pasar Induk Kramat Jati: 3 orang

Data Ikappi per 11 Juni 2020 pukul 10.00 WIB, ada 51 pedagang positif di 6 pasar:

1. Pasar Perumnas Klender: 20 orang

2. Pasar Mester Jatinegara: 1 orang

3. Pasar Serdang Kemayoran: 9 orang

4. Pasar Kedip, Kebayoran Lama: 2 orang

5. Pasar Rawa Kerbau, Cempaka Putih: 14 orang

6. Pasar Induk Kramat Jati: 5 orang

Pasar Grogol

Arena Tenis Meja di Dalam Pasar Grogol
Arena Tenis Meja di Dalam Pasar Grogol (TribunJakarta.com/Elga Hikari Putra)

Informasi terbaru adalah seorang pedagang di Pasar Grogol, Jakarta Barat, dinyatakan positif Covid-19 berdasarkan hasil swab test.

Hal tersebut dikonfirmasi langsung oleh Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Barat Kristi Wathini.

Kristi mengatakan, rapid test awalnya dilakukan pada awal Juni 2020.

Setelah dilakukan rapid test, ternyata ada empat orang yang reaktif. Sudinkes Jakbar kembali melakukan swab test dan hasilnya satu orang positif.

"Rapid empat orang reaktif, lalu keempat orang dilakukan pemeriksaan swab, hasilnya satu yang confirm positif," ucap Kristi.

Setelah mengetahui hal tersebut, pedagang tersebut langsung ditindaklanjuti oleh pihak Sudinkes Jakbar dan diperkenankan isolasi mandiri dirumah.

Ditutup sementara

Perumda Pasar Jaya akan menutup pasar tradisional di DKI Jakarta selama tiga hari apabila telah terindikasi memiliki kasus positif Covid-19.

Direktur Utama Perumda Pasar Jaya Arief Nasrudin mengatakan bahwa selama tiga hari penutupan pasar, pihaknya akan melakukan penyemprotan disinfektan secara menyeluruh ke pasar tersebut.

"Mau tidak mau kalau ada yang terindikasi positif, pasar itu ditutup tiga hari untuk dilakukan penyemprotan dan sterilisasi. Kalau satu hari di awal berpikirnya takut virusnya tidak mati, jadi kita sterilisasi tiga hari tutup setelahnya baru beroperasi lagi," kata Arief dalam siaran video conference, Kamis.

Arief menambahkan bahwa sejauh ini rapid test dan swab test Covid-19 sudah dilakukan di 19 pasar. Rapid test itu diikuti pengunjung dan pedagang pasar.

Beberapa pasar dari 19 pasar tersebut juga sudah ditutup selama tiga hari karena ada temuan kasus Covid-19.

"Karena memang setelah dianalisis, setelah penyemprotan butuh tiga hari untuk ditutup. Kita di awal 1x24 jam penyemprotan," ujar Arief.

"Jadi itu tuh dilakukan pas 19 pasar terpapar Covid-19. Tapi, yang belum keluar hasilnya, Pasar Kebayoran Lama, Pesanggrahan, Pondok Labu, kita belum lakukan penutupan. Tapi, penyemprotan tetap dilakukan," sambungnya.

Terapkan Sistem Ganjil Genap di Pasar

Mulai 15 Juni mendatang, sebanyak 150 pasar trdisional yang ada di DKI Jakarta bakal menerapkan sistem ganjil genap.

Sistem ini diterapkan guna membatasi jumlah pedagang yang berjualan di dalam area pasar selama Pembatasan Sosial Berskala Besar ( PSBB) masa transisi.

Dirut Perumda Pasar Jaya Arief Nasruddin mengatakan, kebijakan ini diterapkan sebagai langkah pencegahan penularan Covid-19 di pasar tradisional.

"Jadi mulai tanggal 15 itu bukanya ganjil genap dari nomor kios. Nomor kios mengikuti kalender, kalau tanggal ganjil berarti nomor kios ganjil yang buka," ucapnya, Kamis (11/6/2020).

Dengan penerapan aturan ini, ia berharap, masyarakat dan para penjual tetap dapat menjaga jarak aman atau physical distancing saat berada di dalam pasar tradisional.

Selain itu, pedagang yang berjualan di pasar tradisional juga diwajibkan menggunakan pelindung wajah untuk meminimalisir penularan Covid-19.

"Pedagang juga harus memakai face shield dan masker sehingga kemudian ketika berinteraksi dengan pengunjung dia juga merasa aman dan nyaman," ujarnya dalam diskusi virtual dengan wartawan Balai Kota.

Terkait dengan kemungkinan pasar tradisional di Jakarta meniru daerah lain yang membuka lapak di ruang terbuka lalu diberi jarak cukup jauh antar pedagang, Arief menyebut, hal itu mustahil dilakukan.

Sebab, ada keterbatasan tempat dan jumlah pedagang di pasar-pasar tradisional yang ada di DKI Jakarta cukup banyak, jumlahnya mencapi lebih dari 100 ribu pedagang.

"Jadi memang polanya akan berbeda seperti pola yang dilakukan pasar tradisional lainnya, pasti punya karakteristik sendiri," kata dia.

Seperti diberitakan sebelumnya, sebanyak 52 pedagang di 6 pasar yang ada di Jakarta dilaporkan terkonfirmasi positif Covid-19.

Puluhan pedagang itu diketahui terpapar Covid-19 setelah mengikuti rapid test dan swab test PCR di 19 pasar selama periode April hingga Juni 2020.

"Total terpapar sebanyak 52 orang yang ditemukan di 6 pasar. Selebihnya yang 10 pasar masih menunggu hasil dan 3 pasar dinyatakan negatif dari pengecekan," kata Arief.

52 pedagang di Jakarta terkonfirmasi positif Covid-19

Guna mencegah penyebaran Covid-19, Pemprov DKI Jakarta melalui Perumda Pasar Jaya telah melakukan pemeriksaan rapid test dan swab test PCR di 19 pasar.

Dari 19 pasar tersebut, pemeriksaan dilakukan terhadap 1.418 pedagang dengan hasil 52 diantaranya terkonfirmasi positif Covid-19.

 Daftar Stasiun dan Kereta Api yang Mulai Beroperasi Lagi Jumat Ini, Ada KA Ranggajati Hingga Prameks

 Anies Baswedan Buka Kembali Perkantoran di DKI Jakarta, Jumlah Penumpang MRT Naik 6 Kali Lipat

"Total terpapar sebanyak 52 orang yang ditemukan di 6 pasar. Selebihnya yang 10 pasar masih menunggu hasil dan 3 pasar dinyatakan negatif dari pengecekan," ucap Direktur Utama Perumda Pasar Jaya Arief Nasrudin, Kamis (11/6/2020).

Agar penyebaran Covid-19 tak semakin meluas, Arief menyebut, pihaknya telah melakukan beragam upaya pencegahan, seperti pemberian masker kepada para pedagang hingga penyemprotan disinfektan di pasar secara rutin.

"Kami juga melakukan pengetatan di pintu masuk, jadi mengurangi pintu masuk di pasar dan ada pengecekan suhu tubuh," ujarnya dalam diskusi virtual dengan wartawan Balai Kota.

Upaya pencegahan ini sendiri diakui Arief telah dilakukan pihaknya bersama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sejak Maret lalu.

Tujuannya untuk mengurangi potensi penyebaran Covid-19 di pasar-pasar tradisional.

Berikut daftar 19 pasar tersebut :

1. Pasar Lontar : 9 pedagang positif
2. Pasar Gondangdia
3. Pasar Petojo Enclek
4. Pasar Serdang : 14 pedagang positif
5. Pasar Rawasari : 14 pedagang positif
6. Pasar Tomang Barat
7. Pasar Slipi
8. Pasar Cijantung
9. Pasar Ciracas : 1 pedagang positif
10. Pasar Palmerah
11. Pasar Perumnas Klender : 20 pedagang positif
12. Pasar Pesanggrahan
13. Pasar Kebayoran Lama
14. Pasar Pondok Labu
15. Pasar Warung Buncit
16. Pasar Minggu
17. Pasar Lenteng Agung
18. Pasar Kelapa Gading
19. UPB Induk Kramat Jati : 3 pedagang positif

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved