Pemkot Tangerang Budidaya Larva Lalat untuk Kurangi Volume Sampah, Begini Cara Kerjanya
Pemerintah Kota Tangerang kini tengah mengembangkan teknik pengolahan sampah menggunakan daur ulang Maggot BSF (Black Soldier Fly)
Penulis: Ega Alfreda | Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Ega Alfreda
TRIBUNJAKARTA.COM, TANGERANG - Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangerang terus melakukan berbagai inovasi dan terobosan dalam menyelesaikan permasalahan sampah.
Mulai dari membuat program yang menggerakan partisipasi masyarakat seperti Bank Sampah, TPS 3R, gerakan PHBS dan banyak lagi.
Tak berhenti sampai disitu, Pemerintah Kota Tangerang kini tengah mengembangkan teknik pengolahan sampah menggunakan daur ulang Maggot BSF (Black Soldier Fly).
"Ini sedang kita uji coba menggunakan kurang lebih 750 kilogram sampah masyarakat yang bentuknya sampah organik," ucap Wali Kota Tangerang Arief Wismansyah saat memantau langsung proses daur ulang maggot di Kantor DLH UPT Pengelolaan Wilayah Barat, Kecamatan Jatiuwung, Selasa (16/6/2020).
Maggot BSF (Black Soldier Fly) adalah larva dari jenis lalat besar berwarna hitam yang terlihat seperti tawon.
Di mana, dalam proses siklus pertumbuhan, membutuhkan sampah sebagai bahan makanan.
Khususnya dari limbah dapur, seperti sisa sayuran, buah, makanan atau dari jenis sampah organik.
"Sampah organik ini yang menjadi pakan bagi maggot-maggot yang ada sekarang," sambung Arief.
• Sandiaga Uno Tanggapi Kasus Penyiraman Novel Baswedan: Hukum Harus Berdiri Tegak
• Wakil Wali Kota Bekasi: Kegiatan Kepemudaan dan Komunitas Jangan Dilakukan Dulu
Larva maggot usia 12-18 hari, dapat mengonsumsii limbah organik dengan sangat banyak.
Satu kilogram larva maggot per jam dapat memakan 15 sampai 20 kilogram sampah organik.
Lalu saat usia tujuh sampai 15 hari, larva maggot sudah bisa dijadikan sebagai pakan ikan.
"Maggotnya sendiri itu nantinya bisa dimanfaatkan untuk pakan unggas, ikan dan lain sebagainya," tutur Arief.
"Mudah-mudahan masyarakat bisa ikut terlibat, ke depan kita kembangkan hingga ke lingkungan RW-RW agar sampah yang bersumber dari rumah tangga berkurang," pungkas dia.