Liga 1 2020

PSSI Resmi Lanjutkan Liga 1 2020, Intip Persiapan Persib Bandung dan Persija Jakarta

PSSI secara resmi memutuskan kompetisi Liga 1 2020 kembali dilanjutkan. Bagaimana persiapan Persib Bandung dan Persija Jakarta?

Penulis: Ferdinand Waskita | Editor: Wahyu Aji
Kolase Tribun Jabar
Persib Bandung vs Persija Jakarta, Liga 1 

Rencananya, tim Persib Bandung akan kembali melakukan latihan bersama pada 6 Juli 2020 untuk menyongsong Liga 1 2020 yang dimulai Oktober mendatang.

“Kami sudah mendapatkan izin untuk menggunakan stadion di sana," ujar Robert dikutip dari laman resmi klub, Senin (29/6/2020).

Sebagai langkah persiapan, pihak Persib Bandung akan mengadakan pertemuan dengan pengelola Stadion GBLA.

Dalam agenda pertemuan nanti, Robert Alberts menuturkan bahwa Persib akan membahas protokol kesehatan yang akan diterapkan pada latihan nanti.

"Besok kami akan menggelar pertemuan bersama pengegola Stadion GBLA untuk membahas mengenai protokol kesehatan agar aman bagi pemain, ofisial dan media yang datang ke sana,” ucapnya.

Pada saat latihan nanti, tim Febri Hariyadi dkk sendiri sudah menyiapkan protokol kesehatan yang harus dipatuhi oleh setiap pemain.

Sehingga diharapkan, para pemain Persib bisa tetap nyaman dan tenang dari ancaman virus corona atau Covid-19.

“Ketika kita masuk ke stadion semua tempat penting harus disemprot disinfektan. Di ruang ganti salah satunya. Kemudian, setiap pemain, pelatih ofisial memiliki botol minumannya masing-masing,” katanya.

“Kita harus mengikuti protokol itu dan menciptakan lingkungan sehat dan aman. Yang juga penting adalah orang lain tidak boleh masuk ke stadion. Bahkan suporter harus memahami, kita belum bisa berdekatan dan berkerumun untuk saat ini,” ujarnya.

Keputusan PSSI

Dengan dilanjutkannya Liga 1 dan Liga 2, diharapkan Indonesia sudah beradaptasi dan belajar dari kondisi new normal untuk menjaga kesehatan lewat kampanye sepak bola dengan baik.

“Kita perlu melakukan kampanye lewat sepak bola bahwa Indonesia sudah mulai beradaptasi dan belajar dengan situasi ‘New Normal’ dengan menjalankan protokol kesehatan. Kompetisi sepak bola adalah kampanye yang baik bagi dunia luar,” ucap Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan.

Selain itu, bergulirnya kembali kompetisi juga dimaksudkan untuk kepentingan timnas U-19 yang dipersiapkan buat Piala Dunia U-20 2021.

“Saat mereka tidak menjalankan training centre (TC), para pemain bisa berkompetisi di klub masing-masing, baik Liga 1 dan Liga 2, karena pada umumnya mereka sudah milik klub,” ujarnya.

Menurut pria yang akrab disapa Iwan Bule ini, kalaupun berlangsung TC, umumnya pemain yang dipanggil hanya 23-30 orang, sedangkan pemain yang tidak terpanggil tetap terasah lewat kompetisi di klub mereka.

Menurutnya, kompetisi dan tim nasional tidak bisa dipisahkan.

Pasalnya, kualitas sebuah tim nasional dilihat juga dari bagaimana federasi sepak bola di satu negara mengelola kompetisinya, baik itu amatir ataupun profesional.

Meski kompetisi dilanjutkan, penyelenggara tetap akan mematuhi protokol kesehatan, dan itu yang selalu diingatkan oleh pemerintah.

“Apalagi pemerintah menyarankan kita hidup berdampingan dengan Covid-19 dan produktif dalam kegiatan ekonomi diiringi protokol kesehatan ketat,” tuturnya.

PT LIB Pikirikan Kontak Fisik

Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru, Akhmad Hadian Lukita, mengaku pihaknya masih memikirkan persoalan kontak fisik dalam pertandingan sepak bola.

Virus corona diketahui dapat menular melalui droplet atau air liur yang keluar dari mulut pasien yang positif mengidap Covid-19.

Dengan begitu, mencuci tangan, mengenakan masker, dan mengurangi kontak fisik menjadi cara utama agar seseorang tidak tertular virus corona.

Akan tetapi, cara tersebut akan sulit dipraktikkan dalam kegiatan olahraga, terutama yang tidak bisa menghindari kontak fisik seperti sepak bola.

Permasalahan tersebutlah yang masih memenuhi pikiran Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru, Akhmad Hadian Lukita.

Seperti diketahui, PSSI dan PT LIB telah resmi memutuskan untuk melanjutkan kembali seluruh kompetisi sepak bola di Indonesia yang sempat tertunda akibat COVID-19.

PSSI juga sudah mengumumkan bahwa Liga 1 dan Liga 2 2020 akan kembali bergulir pada Oktober mendatang.

Dalam pelaksanaannya, kedua kompetisi tersebut akan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.

"Sesuai prinsip dari gugus tugas Covid-19, ada prinsip besar protokol," ucap Direktur Utama PT LIB, Akhmad Hadian Lukita.

Akhmad sendiri tak menutupi bila pihaknya masih belum menemukan solusi terkait persoalan kontak fisik di tengah pertandingan.

Duka Badut Pesta di Tengah Pandemi: Tidak Ada Panggilan, Hanya Menghibur Lewat Ponsel

Paling Beda, Siapa Ayamo Anak Buah John Kei yang Serahkan Diri? Polisi Ungkap Perannya

Ramalan Zodiak Keuangan Besok, Rabu 30 Juni 2020: Finansial Cancer Berangsur Pulih!

Untuk itu, Akhmad akan segera meminta masukan dan berkoordinasi dengan tim dokter PSSI guna memecahkan masalah tersebut.

"Tapi intinya, pada saat sepak bola mulai, ada satu hal yang paling krusial misalnya kontak fisik dan kami harus bicarakan dengan dokter PSSI, dan kami akan menjalankan semua teknis dari PSSI," tutur Akhmad.

Akhmad sendiri menyampaikan bahwa PT LIB akan menerapkan kebijakan preventif demi mencegah masuknya virus corona di lingkungan sepak bola.

Cara itu adalah mewajibkan para pemain dan klub untuk melakukan tes Covid-19 secara rutin.

"Saya kira para pemain harus rapid test atau PCR, karena tanpa itu tentu akan membahayakan."

"Jadi kami harus tahu kondisi semua pemain aman dan sehat, itu bisa rapid test atau PCR," kata Akhmad Hadian Lukita. (TribunJakarta.com/TribunJabar/Bolasport.com)

Sumber: BolaSport.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved