Bocah Tewas Dililit Sanca Jumbo

Bocah Tewas Terlilit, Warga Tangsel Diimbau Tak Tangkap Ular Sendiri Jika Bukan Ahli

Kepala Dinas Damkar dan Penyelamatan Tangsel, Uci Sanusi, angkat bicara terkait Yusuf Maulana, bocah 13 tahun yang tewas dililit ular.

TribunJakarta.com/Jaisy Rahman Tohir
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) dan Penyelamatan Tangerang Selatan (Tangsel), Uci Sanusi, di pinggir Kali Rawa Buntu, Serpong, Tangsel, Rabu (8/7/2020). 

Yusuf meninggal saat hendak menangkap ular sanca tersebut. Tubuhnya dililit sanca hingga Yusuf meninggal di tempat.

Peristiwa itu terjadi di tepi kali Jalan Angsana, Rawa Buntu, Serpong, Tangerang Selatan, Banten, Senin (6/7/2020) malam.

Diaz Nuriza Pratama (16), warga sekitar mengatakan saat kejadian banyak warga berkerumun dari trotoar tepi kali. Namun, tak ada satupun yang mau membantu karena takut jadi korban lilitan.

"Pada takut bantuin katanya, orang tuh ada, cuma pada takut," ujar Diaz di lokasi pada Selasa (7/7/2020).

Pasalnya, panjang sanca yang melilit Yusuf mencapai lima meter dan badannya jumbo.

"Setiang listrik, ada lima meter mah, gede emang," ujarnya.

Dua teman korban yang seumuran sudah berusaha membantu, namun tidak kuat melepaskan sanca yang membelit tubuh Yusuf.

"Tiga orang, temennya sudah bantuin cuma enggak kebadanan, dia enggak kuat narik buntutnya," ujarnya.

Terbiasa berburu ular

Yusuf Maulana (13) dan dua orang temannya, memang terkenal sering menyusuri kali Rawa Buntu yang mengalir di tepi Jalan Angsana, Rawa Buntu, Serpong, Tangerang Selatan ( Tangsel) untuk mencari ular ataupun biawak.

Hal itu diungkapkan oleh warga setempat, Diaz Nuriza Pratama, kepada TribunJakarta.com, Selasa (7/7/2020).

Seperti diberitakan TribunJakarta.com sebelumnya, saat hendak menangkap ular yang disasar, Yusuf justru terlilit hingga tak mampu bergerak, pada Senin malam (6/7/2020).

Setelah tidak mampu menahan lilitan ular yang belakangan diketahui berjenis sanca itu, Yusuf tewas di tempat.

Dua orang temannya berusaha membantu dengan melepas belitan ular, namun usahanya gagal. Sang ular lebih perkasa di habitatnya, aliran kali.

"Korban sering nyari ular, kadang nyari biawak," ujar Diaz.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved