PPDB 2020
Gagal PPDB Jalur Zonasi di SMAN 1 Kota Bekasi, Orangtua Ini Justru Ditawari 'Kursi' Rp15 Juta
PPDB setiap tahunnya kerap menimbulkan masalah. Seorang ibu berkeluh kesah terkait SMAN 1 Kota Bekasi.
Penulis: Yusuf Bachtiar | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
"Saya tahu persis rumahnya, pas hari terakhir zonasi dia (teman anaknya) bisa 160 meter, anak saya sampai syok, kenapa bisa begini lho," ucapnya.
Damayanti menyesalkan orangtua yang melakukan praktik seperti itu.
Menurut dia anak secara tidak langsung diajarkan berprilaku curang demi mendapatkan keinginannya.
"Di sini orangtua yang harusnya berpikir, mau seperti apa mental anak kalau masalah pendidikan aja seperti ini," ujar dia.
Damayanti tidak tahu secara pasti, apakah alamat yang dibuat oleh para oknum curang PPDB merupakan alamat asli atau fiktif.
Dia pada, Sabtu, (4/7/2020) sempat mendatangi SMA Negeri 1 Kota Bekasi, dia saat itu hanya ingin memastikan peluang anaknya bisa masuk.
"16 tahun saya tinggal di sini, saya lihat SMA 1 itu bangga rasanya (kalau) bisa masuk situ, saya ketemu satpam, dia nanya ke saya mau ke mana, lalu saya bilang mau ketemu panitia PPDB," ucapnya.
Dia lantas diarahkan oleh satpam bertemu dengan bagian tata usaha, di sana Damayanti bertemu dengan petugas dan memberitahukan bahwa panitia PPDB libur karena pada saat itu tepat hari sabtu.
"Petugas TU (tata usaha) bilang kalau saya sebaiknya balik lagi hari senin, yauda saya keluar, pas saya keluar satpam nyamperin saya, itu benar-benar tidak saya terpikirkan," ujarnya.
Damayanti lantas ditanya oleh satpam terkait kendala PPDB yang tengah ia hadapi.
Dengan polosnya dia bercerita kalau skor jarak anaknya saat ini 1,2 kilometer.
"Saya jadi cerita ke dia (satpam) bahwa ada banyak anak-anak yang saya tahu (rumahnya jauh dari sekolah tapi skornya dekat)," tuturnya.
"Sebenarnya bukan kapasitas dia buat jawab tapi saya cerita aja, apa coba jawaban dia, 'ibu mau diubah?' 'Saya udah dapat tiga lho bu' saya kaget terus saya tanya emang berapa pak? 'Rp15 juta bu'," katanya saat bercerita.
Mendengar pernyataan oknum satpam SMA Negeri 1 Kota Bekasi, Damayanti lantas terdiam dan tidak menyangka, sekolah yang selama ini dianggap bagus ternyata memiliki praktik curang.
"Saya sampe enggak bisa ngomong, ini langsung nembak duit ini, enggak ngomong prosedur begini-begini segala macem," terang dia.