Pengemudi Ojek Online di Kota Tangerang Belum Bisa Angkut Penumpang

Pengemudi ojek online di Kota Tangerang belum bisa mengangkut penumpang hingga hari ini.

Penulis: Ega Alfreda | Editor: Muhammad Zulfikar
Tribunnews.com
Ilustrasi Ojek Online 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Ega Alfreda

TRIBUNJAKARTA.COM, TANGERANG - Pengemudi ojek online di Kota Tangerang belum bisa mengangkut penumpang hingga hari ini.

Padahal, sebagaimana diketahui, Pemerintah Provinsi Banten dan Pemerintah Kota Tangerang sudah merestui ojek berbasis online atau daring untuk mengangkut penumpang.

"Kota Tangerang belum beroperasi (ojek online angkut penumpang), kami saat ini masih koordinasi," kata Arum Prasodjo selaku Head of Regional Corporate Affairs Gojek Jabar Banten melalui pesan singkat, Senin (20/7/2020).

Tentu saja, Pemprov Banten memperbolehkan ojek online untuk mengangkut penumpang dengan memperhatikan protokol kesehatan Covid-19.

Satu diantara beberapa syaratnya adalah mitra ojol tersebut harus terbukti bebas Covid-19 dengan mengikuti swab test atau pun rapid test.

Apa lagi, Provinsi Banten masih menjalani Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) jilid keenam sampai 26 Juli 2020.

"Mengenai hasil swab, kami masih menunggu," singkat Arum.

Istri Siri Jarang Pulang Hingga Anak Rewel Jadi Alasan Cece Bunuh Putranya

Suporter Disebut Hanya Dijadikan Alat Bisnis, Eks Ketum The Jakmania Kritik Kepemimpinan PSSI

Wali Kota Jakarta Selatan Tak Tahu Eks Lurah Grogol Diperiksa Bareskrim Terkait e-KTP Djoko Tjandra

Sebelumnya diwartakan, ratusan ojek online atau daring mengikuti swab test atau PCR di Terminal Poris Plawad Kota Tangerang, Jumat (17/7/2020).

Sebab, Gubernur Banten, Wahidin Halim memang mewajibkan seluruh ojek online untuk menjalani swab test sebelum mengangkut penumpang.

Kadishub Provinsi Banten, Tri Murtopo mengatakan, ojek online dibebaskan memilih tes Covid-19 antara Rapid Test atau Swab Test.

"Tidak harus swab, rapid test juga bisa. Terpenting, sudah menjalani test bebas covid persyaratan semua sudah terpenuhi, baru bisa narik penumpang lagi," ujar Tri di Terminal Poris Plawad.

Syarat lainnya yang harus dipenuhi para driver ojol adalah diwajibkan menggunakan helm full face, mengenakan jaket atribut, menyediakan hand sanitizer, dan memasang pembatas antara penumpang dan pengemudi.

"Kalau ada sekat atau pembatas antara driver dengan penumpang, yang ditakutkan penumpang menjadi pembawa virus, tidak akan menular," tutur Tri Murtopo.

Ia menargetkan, 2.100 driver ojol yang akan dilakukan swab test.

Namun, jumlah tersebut akan dibagi dalam tiga hari dan perwilayah di Tangerang raya.

"Hari ini, 700 pengemudi ojol di Kota Tangerang, kemudian Senin minggu depan 700 lagi di Kabupaten Tangerang, sisanya 700 lagi di Tangsel," jelas dia.

Tapi nyatanya, jumlah tersebut hanya sekira tujuh persen saja dari jumlah pengemudi ojol di tiga wilayah Tangerang.

Sebab, dari data yang didapatkan di lapangan, Grab saja mencapai 13 ribu lalu Gojek 17 ribu, sehingga total 28 ribu ojek online di Tangerang.

"Tapi pernyataan operator jumlah tersebut tidak semua aktif. Jadi anggaplah swab tes gratis ini adalah stimulan untuk operator, agar bisa melakukan tes serupa," tutup Tri Murtopo.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved