Ada yang Nyangkut hingga Tersedot, Layangan Masuk Mesin Pesawat di Bandara Soekarno-Hatta Tak Sekali
Insiden layang-layang masuk ke dalam mesin pesawat untuk ke sekian kalinya terjadi di sekitar Bandara Soekarno-Hatta Banten.
Penulis: Wahyu Aji Tribun Jakarta | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Pada TribunJakarta.com, Aldi menuturkan ide untuk membuat layang berbentuk tak lazim ini berawal dari iseng semata.
"Awalnya hanya iseng-iseng, yang pertama itu keranda dulu baru setelah itu yang kuburan," kata Aldi pada TribunJakarta.com, Kamis (23/7/2020).
Dari pembuatan layangan berbentuk keranda, Aldi berpikir bahwa ia bisa membuat layang-layang dengan tingkat kesulitan yang lebih tinggi.
Buntutnya, ia pun mencoba membuat layangan kuburan lengkap dengan nisannya bertuliskan "corona bin pilek".
"Setelah keranda, kan bentuknya kubus ya. Saya kepikiran pasti bisa bikin yang lain, sampai akhirnya saya coba buat yang kuburan ini," paparnya.
Aldi mengatakan, seluruh layang-layang hasil karyanya ini dikerjakan sendiri tanpa bantuan orang lain.
"Sendiri, biasanya mulai ngerjain itu malam sampai subuh. Gak sampai berhari-hari, paling beberapa jam saja," katanya.
Lanjut Aldi, kemampuannya membuat layang-layang sudah turun temurun dari kakeknya.
"Turunan ya, kakek saya juga jago buat layang-layang," tuturnya.
Mahasiswa Akademi Pariwisata semester IV ini berujar, kendala yang ia alami hanyalah saat membuat tali kama pada layangan kuburan.
Bahkan, ia harus mengganti tali kama ini sebanyak empat kali agar bisa melayang dan stabil di udara.
"Yang susah itu tali kama yang layangan kuburan, saya sampai empat kali ganti biar bisa terbang dan manteng (stabil)," katanya.
Terakhir, ia berpesan agar pandemi Covid-19 ini tak menghambat kreatifitas anak muda seusianya.
"Yang penting salurin hobby saja, asalkan positif kan kenapa tidak. Daripada berkegiatan yang gak jelas, lebih baik hobbya disalurkan," ujarnya.
Main layangan berujung diringkus polisi