Ojol Wanita Lawan Dua Begal
Berhasil Rebut Celurit, Pengemudi Ojol Wanita di Bekasi Tak Menyangka Bisa Menang Duel Lawan Begal
Dwi Wulan Meiylani (32), merupakan sosok pengemudi ojol wanita di Bekasi yang belakangan viral di media sosial berkat aksi duel melawan begal
Penulis: Yusuf Bachtiar | Editor: Muhammad Zulfikar
Usaha Dwi yang terus melawan meski berulang kali digertak membuat pelaku kewalahan, hingga celuritnya terjatuh dan langsung direbut.
"Saya udah teriak sekuat tenaga saya, tapi enggak ada orang yang keluar saya herannya di situ," ungkapnya.
Bahkan ketika berhasil merebut senjata tajam milik pelaku, Dwi merasa gemetar, dia juga sempat membalik mengancam penjahat yang hendak merampas barang berharganya.
"Pas saya kaya gitu saya juga kaget, Ya Allah, apalgi saya pas pegang celuritnya gemetar makanya saya kasi ke orang yang nolongin saya," terangnya.
• Pemkot Jakarta Selatan Bagikan 24 Ribu Bongsang Sebagai Wadah Daging Kurban
• Tutup karena Pandemi Tapi Ditagih Sewa, Tenant Bandara Halim: Katanya BUMN Siap Merugi
• Edukasi Masyarakat Taat Lalu Lintas, Polisi di Kabupaten Tangerang Berdandan Tokoh Punakawan
Tetap Antar Pesanan ke Pelanggan
Dedikasi Dwi Wulan Meiylani (32), driver atau pengemudi ojek online (ojol) yang menjadi korban pembegalan di Bekasi patut diapresiasi.
Bukan hanya kaberaniannya melawan dua penjahat jalanan, Dwi bahkan tetap mengantarkan pesanan makanan yang untuk pelanggan.
Dwi mengatakan, menerima hingga mengantar pesanan hingga dini hari sejatinya jarang dia lakukan.
Ia memang pengemudi yang biasa mulai beraktivitas dari sore hingga malam hari, tetapi pada saat kejadian dia tidak sengaja menerima pesanan yang masuk ke akunnya.
"Saya biasanya dari sore sampe malem paling jam 12 pulang, waktu itu sebenarnya saya mau pulang tapi saya kebetulan lagi ngisi deklamasi kesehatan terus tiba-tiba masuk orderan," kata Dwi.
Karena sudah kepalang tanggung, Dwi yang merasa sudah menerima pesanan lengsung melayani kosumen seperti biasa.
Saat itu, pesanan yang masuk berupa order makanan nasi goreng, lokasi restoran masih berada di kawasan Perumahan Pondok Ungu Permai.
"Saya di dekat gerbang Pasar Marakas, masih rame sebenarnya waktu itu, masih banyak driver juga saya lihat," ungkapnya.
Namun nahas, order terakhir yang dia terima itu membuatnya celaka.
Ketika hendak menuju restoran untuk mengambil pesanan makanan, Dwi dipepet dua pelaku begal dengan membawa senjata tajam celurit.