Ojol Wanita Lawan Dua Begal
Keberanian Driver Ojol Wanita Lawan Begal di Bekasi, Seketika Gemetar Berhasil Merampas Celurit
"Enggak (belajar bela diri), mungkin karena saya tomboy kali ya saya juga enggak ngerti, itu sebenernya spontan aja si," terang Dwi Wulan Meiylani.
Penulis: Kurniawati Hasjanah | Editor: Muji Lestari
Pelaku menurut Dwi, hendak mengincar sepeda motor atau ponsel miliknya.
Berulang kali dia mencoba merampas kunci kontak dan ponsel yang ada di dudukan kemudi.
Upaya itu sempat berhasil, tetapi lagi-lagi Dwi terus melawan dengan cara menarik pakaian pelaku meski sudah berhasil merampas ponselnya.
"Dia udah dapat handpone (ponsel) saya, pas dia mau ke arah temannya (pelaku yang bertugas sebagai joki), saya tarik jaketnya," kata Dwi.
"Jaketnya itu saya tarik dari belakang sampai lepas, akhirnya dia jatuh sama handpone dan celurit jatuh," ujarnya.
Tanpa pikir panjang, Dwi lalu mengambil celurit milik pelaku, seketika dia langsung berbalik menyerang keduanya.
• Besok Lebaran Haji, Simak Tata Cara Salat Idul Adha, Dilengkapi Niat Mandi Sunnah Sebelum Hari Raya
Aksi Dwi ini juga tertolong berkat, sekelompok pemuda yang berada di bengkel tidak jauh dari lokasi.
Mereka kata Dwi, sempat berteriak ketika melihatnya berduel melawan dua pelaku begal yang hendak merampas barang berharga miliknya.
"Saya kan teriak-teriak terus anak-anak muda yang ada dibengkel langsung teriakin pelakunya 'polisi, tembak' sambil lempar pecahan botol ke arah pelaku," terangnya.
Kian terdesak, kedua pelaku lalu panik, mereka lantas kabur tunggang langgang meninggalkan tempat kejadian perkara tanpa membawa barang rampasan.
"Saya langsung kasi celuritnya ke anak-anak muda yang nolong saya, mereka saya minta kejar pelaku," ucapnya.
Tetap Antar Pesanan ke Pelanggan
Dedikasi Dwi Wulan Meiylani (32), driver atau pengemudi ojek online (ojol) yang menjadi korban pembegalan di Bekasi patut diapresiasi.
Bukan hanya kaberaniannya melawan dua penjahat jalanan, Dwi bahkan tetap mengantarkan pesanan makanan yang untuk pelanggan.
Dwi mengatakan, menerima hingga mengantar pesanan hingga dini hari sejatinya jarang dia lakukan.
Ia memang pengemudi yang biasa mulai beraktivitas dari sore hingga malam hari, tetapi pada saat kejadian dia tidak sengaja menerima pesanan yang masuk ke akunnya.
"Saya biasanya dari sore sampe malem paling jam 12 pulang, waktu itu sebenarnya saya mau pulang tapi saya kebetulan lagi ngisi deklamasi kesehatan terus tiba-tiba masuk orderan," kata Dwi.
Karena sudah kepalang tanggung, Dwi yang merasa sudah menerima pesanan lengsung melayani kosumen seperti biasa.
Saat itu, pesanan yang masuk berupa order makanan nasi goreng, lokasi restoran masih berada di kawasan Perumahan Pondok Ungu Permai.
"Saya di dekat gerbang Pasar Marakas, masih rame sebenarnya waktu itu, masih banyak driver juga saya lihat," ungkapnya.
Namun nahas, order terakhir yang dia terima itu membuatnya celaka.
Ketika hendak menuju restoran untuk mengambil pesanan makanan, Dwi dipepet dua pelaku begal dengan membawa senjata tajam celurit.
Beruntung aksi begal itu, tidak sampai membuatnya mengalami kerugian materil.
Berkat keberaniannya, Dwi berduel merampas senjata tajam pelaku dan melindungi barang berharga berupa ponsel dan sepeda motor.
Usai berduel dengan pelaku begal, Dwi sempat syok, tetapi dia tidak lupa dengan tugas mengantar pesanan makanan yang dinanti konsumen.
"Saya abis itu (kejadian begal) selesain dulu tuh, sampai diresto saya ketemu driver lain dari situ saya dikawal sama teman-teman," terangnya. (tribunjakarta nia/yusuf)