Tutup karena Pandemi Tapi Ditagih Sewa, Tenant Bandara Halim: Katanya BUMN Siap Merugi

Penyewa tenant di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur menyinggung realisasi pernyataan Menteri BUMN Erick Thohir.

TribunJakarta.com/Nur Indah Farrah Audina
Suasana di Bandara Halim Perdanakusuma, Makasar, Jakarta Timur, Jumat (24/4/2020) 

Bella menyebut sikap PT APS yang menagih uang sewa selama Mei-Juni berbanding terbalik dengan pengelola mall di DKI Jakarta.

Pasalnya penyewa tenant di sejumlah mall yang juga harus tutup saat PSBB tak ditagih biaya sewa sama sekali atau digratiskan penuh.

"Jadi kalau misalnya harus siap merugi kenapa malah menyusahkan tenant dengan mempersulit dan memulai usaha kembali. Masa BUMN kalah sama mall swasta," lanjut Bella.

Penyewa tenant di Bandara Halim Perdanakusuma lainnya, Lius mempertanyakan sikap dan kinerja PT APS selaku pengelola.

Menurutnya saat tenant di Bandara Halim Perdanakusuma dikelola langsung PT Angkasa Pura II para penyewa diperlakukan layak.

"Angkasa Pura selalu ada komunikasi. Kalau ada kegiatan apa pun, ada penerbangan yang tambah aja dikasih tahu. Ada gangguan penerbangan kita dikasih tahu," kata Lius.

Dia mencontohkan sikap PT APS saat banjir awal Januari 2020 yang memaksa penerbangan di Bandara Halim Perdanakusuma ditiadakan.

Edukasi Masyarakat Taat Lalu Lintas, Polisi di Kabupaten Tangerang Berdandan Tokoh Punakawan

Para penyewa tenant yang sudah mempersiapkan dagangannya harus merugi karena tak ada penerbangan berarti tak ada tamu.

"Tidak ada pemberitahuan pindah ke Soekarno Hatta. Sedangkan kami tetap mempersiapkan seperti biasa. Sedangkan penerbangan tidak ada, kosong," ujarnya.

Perihal hasil rapat pada Senin (27/7/2020) Lius juga mengaku keberatan dengan tagihan sewa bulan Mei-Juni yang harus dibayar.

Menurutnya potongan 50 persen yang diberikan PT APS tak berdasar dan hanya menguntungkan satu pihak dan mencerminkan mitra.

"Intinya pertemuan itu enggak mendidik, maksudnya seolah-olah kita ini diperas gitu loh. Harusnya digratiskan, karena saya enggak dapat duit. Jadi dari mana saya punya uang," tuturnya.

Koalisi Tertata Munculkan Satu Nama untuk Jadi Calon Pendamping Mohammad Idris di Pilwalkot Depok

Seperti Bella, Lius juga menyinggung potongan biaya sewa 40 persen yang diberikan di luar bulan Mei-Juni kepada para tenant.

Selain karena jumlah penerbangan yang belum normal, pandemi Covid-19 membuat banyak warga yang ogah bersantap di tempat makan.

"Bisa dilihat (keuntungan) di pembukuan. Enggak dapat apa-apa, capeknya doang. Sedangkan biaya membengkak, listrik, PAM," lanjut Lius.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved