Bercinta dengan Banyak Pria, Wanita Ini Buang Bayi yang Tak Diketahui Ayahnya hingga Dimakan Biawak
Mengaku telah bercinta atau berhubungan badan dengan banyak pria, seorang wanita di Bali membuang bayinya hingga dimakan biawak.
Penulis: Suharno | Editor: Erik Sinaga
TRIBUNJAKARTA.COM - Mengaku telah bercinta atau berhubungan badan dengan banyak pria, seorang wanita di Bali membuang bayinya hingga dimakan biawak.
Bayi tersebur dibuang orangtuanya di Banjar Dinas Kembang Sari, Desa Pemuteran, Gerokgak, Buleleng, Provinsi Bali.
Hingga kini kasusnya masih berlanjut. Satreskrim Polres Buleleng telah menerima hasil tes DNA dari bayi tersebut. Hasilnya bayi itu merupakan darah daging tersangka wanita berinisial KFS (17).
Bahkan ke depan, polisi juga akan mencari ayah biologis dari bayi tersebut.
Kasubbid Kimia dan Biologi Bid Labfor Polda Bali, AKBP Ngurah Wijaya Putra di Mapolres Buleleng, Kamis (30/7/2020) menjelaskan, DNA merupakan struktur senyawa kimia yang ada di seluruh tubuh makhluk hidup, dan memiliki sifat diwariskan.
• Peserta Tes SKB CPNS 2019 Wajib Simak Cara Pendaftaran Ulang yang Diumumkan BKN: Jangan Sampai Salah
• Bigetron RA dan Morph Team ke Super Weekend, Simak Hasil dan Klasemen PMWL East Season 2020
• Kronologi Buaya Terkam Seorang Warga Labuhanbatu, Istri dan Anak Menjerit Histeris
• Mobil Pick Up yang Terbakar di Cilandak Hendak Kirim Daging Kurban ke Pesantren di Sukabumi
Untuk membuktikan siapa ibu dan ayah biologis dari orok tersebut, hanya dangan cara pemeriksaan DNA.
"Kami sudah all out mendukung pengungkapan kasus ini. Dari permintaan penyidik, kami melakukan pemeriksaan terhadap orok yang sudah berbentuk tulang.
Kami tentukam profil DNA-nya, dan hasilnya benar bahwa ibu biologis dari orok tersebut adalah tersangka KFS," jelasnya.
Sementara untuk mencari siapa ayah biologis dari bayi tersebut, kata AKBP Wijaya, juga dapat dilakukan dengan tes DNA.
Bid Labfor Polda Bali menunggu pihak Satreskrim untuk menentukan siapa saja yang akan dilakukan tes DNA, untuk mencari ayah biologis dari orok tersebut.
"Kami mendukung permintaan penyidik, bila saja ingin melakukan test DNA terhadap ayah biologisnya," jelasnya.
Kasat Reskrim Polres Buleleng, AKP Vicky Tri Haryanto tidak menampik, berdasarkan pengakuan tersangka KFS, ada beberapa lelaki yang sempat berhubungan badan dengan dirinya.
"Untuk itu ke depan, ada beberapa orang yang kami curigai sempat melakukan hubungan badan dengan tersangka. Untuk diambil sampel DNA-nya.
Sehingga kami bisa mengetahui siapa ayah biologis dari bayi tersebut. Yang jelas lebih dari satu orang," jelas AKP Vicky.
Diberitakan sebelumnya, orok berjenis kelamin laki-laki ditemukan warga di jalan setapak, Banjar Dinas Kembang Sari, Desa Pemuteran pada Minggu (7/6/2020) siang.
Dimakan Biawak
Orok ditemukan dalam kondisi sedang dimakan biawak (alu).
Berdasarkan hasil pemeriksaan petugas medis di Puskemas II Gerokgak, telapak kaki dari bayi malang itu sudah hilang sementara tali pusarnya masih utuh.
Setelah beberapa hari melakukan penyelidikan, polisi akhirnya berhasil menemukan pembuang orok tersebut.
Dia adalah KFS (17), wanita yang baru saja lulus dari salah satu sekolah kejuruan di wilayah Kecamatan Gerokgak.
Kepada penyidik, KFS mengaku terpaksa membuang darah dagingnya lantaran takut ketahuan hamil di luar nikah.
Kronologi
Bayi berjenis kelamin laki-laki ditemukan warga di jalan setapak, Banjar Dinas Kembang Sari, Desa Pemuteran, Buleleng, Bali pada Minggu (7/6/2020) siang.
Orok pertama kali ditemukan oleh Kadek Suwitra yang baru saja pulang dari pantai Desa Pemuteran.
Di tengah perjalanan, atau lebih tepatnya di Banjar Dinas Kembang Sari, Suwitra melihat seekor biawak, di tengah tumpukan sampah sedang asyik menyantap sebuah bangkai.
Namun, setelah dilihat lebih jelas, Suwitra tiba-tiba dibuat terkejut lantaran bangkai yang dimakan oleh biawak itu ternyata bayi.
Suwitra pun bergegas mengusir biawak itu, lalu melaporkan temuannya ini kepada Kelian Banjar Dinas Kembang Sari, dan anggota polisi di Mapolsek Gerokgak.
Polisi yang menerima laporan ini, lantas bergegas datang ke TKP, lalu membawa bayi berjenis kelamin laki-laki itu ke Puskesmas II Gerokgak.
Berdasarkan hasil pemeriksaan petugas medis di Puskemas II Gerokgak, telapak kaki dari bayi malang itu sudah hilang.
Sementara tali pusarnya masih utuh.
Setelah beberapa hari melakukan penyelidikan, polisi akhirnya berhasil menemukan pelaku pembuang orok tersebut.
Dia adalah KFS (17), salah satu wanita yang baru saja lulus dari salah satu
sekolah kejuruan di wilayah Kecamatan Gerokgak.
Kepada penyidik, KFS mengaku terpaksa membuang darah dagingnya sendiri lantaran takut ketahuan hamil diluar nikah.
Melahirkan Tanpa Dibantu Bidan
KFS mengaku menjalani proses persalinan seorang diri dan tidak dibantu oleh salah seorang bidan.
Ia melahirkan di sekitar tempat dibuangnya orok tersebut .
Meski di lokasi tempat penemuan orok ditemukan bekas-bekas benda terbakar, Sumarjaya memastikan KFS tidak pernah memiliki rencana untuk membakar bayinya sendiri.
“Penyelidikan sementara dia melahirkan sendiri, bukan dibantu oleh bidan. Dia melahirkan di sekitar TK, di jalan setapak menuju ke pantai Pemuteran. Berdasarkan penyelidikan sementara, KFS tidak pernah membakar bayinya, ini akan diselidiki lagi oleh Unit PPA ” jelas Kasubag Humas Polres Buleleng, Iptu Sumarjaya ditemui Jumat (19/6/2020) siang.
Artikel ini telah tayang di tribun-bali.com dengan judul Buntut Kasus Mayat Orok Dimakan Biawak di Buleleng, KFS Mengaku Berhubungan dengan Sejumlah Lelaki, .
Artikel ini telah tayang di tribun-bali.com dengan judul KFS Ngaku Bersetubuh dengan Sejumlah Pria Sebelum Buang Orok,
• Pengakuan Anggota Fraksi PKS yang Kenakan Baju Gibran Rakabuming hingga Akhirnya Disanksi Partai
• Kisah Pasangan Penjahit dan Ketua RW yang Bakal Jadi Lawan Gibran Rakabuming: Kami Berikan Edukasi
• Dilupakan Shin Tae-yong dari Timnas Indonesia, Kapten Persija Jakarta: Sedih, Kecewa dan Marah
• Kalah Tawuran, Remaja di Kota Depok ini Turun Kelas Serang Bocah SD Untuk Lampiaskan Emosi
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jakarta/foto/bank/originals/ilustrasi-bayi-dalam-keranjang_20180924_175410.jpg)