Virus Corona di Indonesia
Ketika Wartawan Ikut Tes Usap Covid-19, Deg-degan Bak Menunggu Pengumuman UN
Mengikuti tes usap bagi saya bak menanti pengumuman Ujian Nasional, bikin deg-degan!
Penulis: Satrio Sarwo Trengginas | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Selepas dari meja pertama, saya menunggu untuk ke meja pendaftaran kedua.
Selepas dipanggil, saya diberikan kartu registrasi Tes Covid-19.
Tiba-tiba rekan wartawan menceletuk
"Kayak kartu suara pilkada aja bentuknya."
Saya spontan tertawa meski hati kecut juga menunggu di bagian pendaftaran.
Di dalam kartu tertera informasi umum seputar diri saya.
Di sebelah bagian informasi umum, ada tabel dengan beberapa kolom di antaranya bertuliskan jenis metode yang diambil untuk mendeteksi positif atau negatif, hasil tes dan stempel.
Selepas menunggu, saya dipanggil kembali ke meja pendaftaran tiga sebelum menuju tempat tes.
Di sini saya mendapatkan lembar formulir penyelidikan epidemiologi suspek Novel Coronavirus.
Nama pewawancara saya bernama dr Firman.
Dia menanyai saya sejumlah pertanyaan yang tidak jauh berbeda dengan di meja pendaftaran pertama.
Namun, ada satu pertanyaan yang membuat dia terdiam sejenak.
Kira-kira begini pertanyaannya, "Pernah kontak dengan orang yang terpapar Covid-19?" Jawab saya tidak.
"Kenapa mau ikut tes?"tanyanya lagi.
Memang, meski saya lebih banyak berada di lapangan akan tetapi saya jarang bergelut dengan pasien Covid-19.