Menteri Nadiem Revisi SKB Hingga Reaksi Wali Kota Bekasi Soal Simulasi Belajar Tatap Muka Dihentikan

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim akan melakukan revisi Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 Menteri terkait sekolah tatap muka.

Penulis: Ferdinand Waskita | Editor: Muhammad Zulfikar
TribunJakarta.com/Yusuf Bachtiar
Simulasi belajar tatap muka di SMPN 2 Kota Bekasi, Senin, (3/8/2020). 

"Sambil menunggu kebijakan Kemendikbud termasuk menunggu kemendikbud akan menunggu izin sekolah di luar zona hijau (menggelar belajar tatap muka)," kata Uu saat dikonfirmasi.

Tak Tahu Raffi Ahmad Pernah Pergoki Dirinya Berdoa Sambil Nangis, Nagita Slavina: Jangan Kegeeran

Alasan utama dihentikannya kegaiatan simulasi lanjut Uu, berdasarkan evaluasi yang sudah dilakukan pihaknya serta adanya informasi bahwa Surat Keputusan Bersama Empat Menteri (SKB 4 Menteri) yang akan direvisi.

"Pertama landasanya kita ada informasi bahwa putusan 4 menteri akan direvisi, kemarin informasi itu akan memberikan penjelasan dengan masalah pembelajaran di covid-19 ini," ungkapnya.

Secara keseluruhan, Uu memastikan Pemkot Bekasi sudah mendapatkan gambaran yang cukup dari hasil simulasi belajar tatap muka selama tiga hari berjalan.

"Intinya pemerintah kota bekasi sudah mendapatkan model model pembelajaran masa covid ini," terangnya.

Dia berdalih, berkat simulasi ini belajar tatap muka yang sudah dilakukan, satuan pendidikan di Kota Bekasi sudah siap untuk menggelar belajar tatap muka di masa adaptasi pandemi Covid-19.

"Satuan pendidikan masih siap, animo masyarakat masih siap, cuma posisinya kita harus mendengar arahan arahan dari organisasi vertikal dari Kemendikbud," tegas dia.

Pemkot Bekasi Lakukan Evaluasi

Pemerintah Kota Bekasi resmi mengehentikan kegiatan simulasi belajar tatap muka yang berlangsung di enam sekolah role model ( percontohan), Jumat, (7/8/2020).

Pemkot Bekasi melalui Pelaksana Harian Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bekasi Uu Saeful Mikdar mengatakan, penghentian dilakukan berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan pihaknya.

"Kemarin kita evaluasi jam 4 (sore), memutuskan untuk tidak dilanjutkan per hari ini," kata Uu saat dikonfirmasi.

Uu menambahkan, simulasi yang benar-benar berjalan kata dia hanya selama tiga hari dari Senin, (3/8/2020) hingga Rabu, (5/8), sedangkan pada Kamis, (6/8), pihaknya melakukan proses evaluasi.

Tak Tahu Raffi Ahmad Pernah Pergoki Dirinya Berdoa Sambil Nangis, Nagita Slavina: Jangan Kegeeran

Dari hasil evaluasi yang dilakukan Disdik Kota Bekasi, beberapa pertimbangan menjadi alasan dihentikannya simulasi yang dijadwalkan bakal berlangsung hingga, Jumat, (28/8/2020) mendatang.

"Jadi kita melakukan komunikasi dengan Kemendikbud, terkait pandemi Covid-19 inikan per hitungan jamnya bisa beda-beda kasusnya," terang dia.

Selain itu, Kemendikbud kata Uu, sudah menganggap simulasi yang dijalan di enam sekolah role model sudah cukup.

"Ternyata kita mendengar juga dari pak Dirjen SMP Kemendikbud Pak Mulyansah, dia menyampaikan kepada kami dianggap cukuplah termasuk tenaga ahli Kemendikbud simulasi dianggap cukup tiga hari saja," terangnya.

Sebelumnya diberitakan, sebanyak enam sekolah di Kota Bekasi sejak Senin, (3/8/2020) telah mulai melakukan simulasi belajar tatap mula dan dijadwalkan bakal berlangsung hingga, Jumat, (28/8/2020) mendatang.

Keenam sekolah itu diantaranya, SDN Pekayon Jaya VI, SMPN 2 Kota Bekasi, Sekolah Voctory Kemang Pratama dan Sekolah Islam Al-Azhar Jakapermai, SMP Nassa dan SDN Jaticempaka VI.

Sekolah tersebut selanjutnya, disebut sebagai sekolah role model pembelajaran tatap muka di masa adaptasi tatanan hidup baru pandemi Covid-19.

Dalam simulasi belajar tatap muka, setiap sekolah role model hanya membuka tiga rombongan belajar (rombel) dengan masing-masing rombel diisi maksimal 18 siswa.

Aturan ketat protokol kesehatan selama simulasi juga dijalankan seperti misalnya, wajib rapid test bagi guru, wajib masker untuk seluruh siswa dan satuan pendidikan.

Serta jaga jarak fisik mulai dari masuk kelas hingga keluar kelas, ditambah pengurangan jam belajar mejadi pukul 07.00 WIB hingga pukul 11.00 WIB.

Siswa yang mengikuti simulasi setiap harinya berbeda-benda, mereka setiap hari mendapat giliran dan sudah mendapatkan surat persetujuan orangtua. (Tribunnews.com/TribunJakarta.com)

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved