Bocah 10 Tahun di Bekasi Dianiaya
Bocah 10 Tahun di Bekasi Dianiaya Hingga Lemas, Sempat Dilempar Batu Hingga Dikeroyok Orang Dewasa
Di sana, dua orang dewasa itu langsung melakukan penganiayaan dengan memukul kepala dan menampar AAF hingga lemas
Penulis: MuhammadZulfikar | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Polisi Jamin Penanganan Psikis Anak
Bocah korban penganiayaan di Bekasi berinisial AAF (10) mengalami trauma, polisi sarankan keluarga melapor ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Metro Bekasi Kota.
Hal ini disampaikan Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Kota AKBP Heri Purnomo saat dikonfirmasi, Rabu, (19/8/2020).
Menurut Heri, kasus dugaan penganiayaan terhadap AAF masih dalam penyelidikan, terkait kondisi korban yang mengalami trauma pihaknya belum mendapat informasi.
"Kalau masih trauma, saya belom tahu ya ini dia trauma apa enggak, tapi kalau ada traumanya kita bawa ke RS Polri di sana ada psikolog," kata Heri.
Salain itu, korban juga bisa meminta bantuan pendampingan hukum dengan menghubungi Komisi Perlindungan Anak Daerah (KPAD) Kota Bekasi supaya, selama proses penyelesaian dapat didampingi.
"Itu untuk mendampingi proses hukumnya (KPAD), tapi kalau psikisnya ke Polri (yang menangani)," tutur Heri.
Kakak kandung korban, Lusi Yunita Himawati (18) mengatakan, adiknya kini sedang diungsikan ke rumah tantenya di kawasan Depok, Jawa Barat.
"Adik saya sekarang lagi di Depok sama tantenya, sengaja dibawa ke sana," kata Lusi saat dikonfirmasi, Rabu, (19/8/2020).
Menurut Lusi, adiknya yang masih duduk di bangku kelas VI sekolah dasar ini, mengalami trauma akibat penganiayaan yang menimpanya.
"Masih trauma, biar dianya enggak kepikiran jadi dibawa ke Depok dulu, kebetulankan masih belajar daringkan sekolahnya," jelasnya.
Trauma lain yang dialami korban lanjut Lusi, adiknya kerap menangis, terlebih ketika ditanya soal kasus penganiayaan yang menimpa dirinya.
"Dia udah males kalau ditanya-tanya lagi soal itu (kasus penganiayaan), terus juga belakangan sering nangis," terangnya.
Usai kejadian penganiayaan, AAF juga cenderung menyendiri, dia lebih senang bermain ponsel dan enggan keluar rumah.
"Udah enggak berani main jauh-jauh, sekarang lebih seneng main HP (ponsel) menyendiri," terangnya.