5 Menit Pandangi Ibu Tergantung di Pohon Rambutan, Sang Anak Berlalu Cuci Beras Lalu Teriak: Mbok!

Beberapa jam sebelum azan Subuh berkumandang, seorang pria mencuci beras di sumur belakang rumah dan tiba-tiba berteriak.

Editor: Y Gustaman
Tribun Jabar/Kisdiantoro
ILUSTRASI. 

Sejumlah kejanggalan dari kematian Naruh itu mulai terbuktikan setelah korban diautopsi.

Biddokkes Polda Jawa Tengah memastikan, Naruh tidak meninggal bunuh diri melainkan karena lemas.

Hasil temuan tim medis, ada tekanan di leher korban yang mengakibatkan oksigen tidak mengalir baik ke otak.

Ada juga temuan luka memar di leher dan pelipis Naruh karena hantaman benda tumpul.

Berbekal hasil autopsi terhadap Naruh, penyidik meminta keterangan delapan orang saksi.

Sementara barang bukti dari lokasi yang diperiksa di antaranya golok, kayu, sandal jepit, tali terpal dan lain sebagainya.

Akhirnya, terungkaplah jika pembunuh Naruh tak lain putranya sendiri, yakni SP.

Sehari-hari, SP bekerja sebagai buruh serabutan. 

Deretan Fakta Ratusan Pekerja Pabrik LG di Cikarang Terpapar Covid-19, Berawal 1 Karyawan Meninggal

Sementara istrinya HM (32) bekerja sebagai asisten rumah tangga.

Beberapa jam sebelum Naruh tewas, SP memotong tali terpal dan membuat simpul pada Sabtu (22/8/2020) sekira pukul 00.00 WIB.

Setelah tiga jam berlalu, SP bersama HM masuk ke dalam kamar dan menemukan Naruh sedang tertidur pulas.

SP membabi buta memukulkan kayu ke sisi kiri kepala Naruh.

Selanjutnya, suami istri ini menggotong Naruh ke belakang rumah.

Simpul tali terpal yang sudah disiapkan, SP lingkarkan ke leher korban.

Keduanya bekerjasama menggantung Naruh di pohon rambutan.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved