5 Menit Pandangi Ibu Tergantung di Pohon Rambutan, Sang Anak Berlalu Cuci Beras Lalu Teriak: Mbok!
Beberapa jam sebelum azan Subuh berkumandang, seorang pria mencuci beras di sumur belakang rumah dan tiba-tiba berteriak.
Sementara HM masuk kembali ke rumah, SP selama 5 menit memilih memandangi mayat Naruh yang tergantung.
Ia ingin memastikan ibunya itu sudah benar-benar tewas.
Setelah itu SP masuk ke dalam rumah mengambil beras dan keluar lagi dengan berpura-pura mencuci beras.
• Ditanya Jika Berjodoh & Menikah dengan Rizky Billar, Jawaban Lesty Kejora Buat Raffi Ahmad Berteriak
Teriakan SP setelah itu hanya untuk mengecoh adiknya, jika sang ibu meninggal gantung diri.
"Tersangka SP dan HM bekerjasama mengangkat hingga menjerat leher korban dengan kain terpal yang sudah disediakan sebelumnya," imbuh Alfan.
Kini, SP dan HM sudah ditetapkan sebagai tersangka.
Keduanya mendekam di sel tahanan Polres Temanggung untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Alfan menambahkan, kedua tersangka juga mengakui perbuatanya bekerjasama menghabisi Naruh.
Kepada penyidik, SP mengaku membunuh ibunya lantaran mendapat bisikan gaib.
Namun, alasan SP tersebut masih didalami penyidik.
Penyidik menjerat SP dan HM pasal 44 ayat 3 Undang-Undang Nomor 23 tabun 2004 tentang penghapusan kekerasan dalam rumah tangga dan atau pasal 338 KUHP.
"Ancaman maksimalnya 15 tahun penjara," terang Alfan.
Artikel ini disarikan dari berita Tribunjateng.com dengan judul Ibu di Temanggung Dibunuh Anak dan Menantu Pas Tidur, Mayatnya Digantung Agar Dikira Bunuh Diri