Virus Corona di Indonesia

Enggan Tutup Pabrik Usai 71 Karyawan Positif Covid-19, PT Suzuki Wajibkan Pegawai Lapor Aktivitas

Penularan Covid-19 di pabrik Suzuki Tambun ini menambah daftar klaster industri yang belakang marak terjadi di Kabupaten Bekasi

Penulis: Yusuf Bachtiar | Editor: Muhammad Zulfikar
Freepik via Tribunnews.com
Ilustrasi Virus Corona 

"Dari minggu kemarin sampai hari ini ada peningkatan kasus hampir 300 kasus yang terkonfirmasi positif tersebar di berbagai kawasan industri," kata Irfan, Rabu, (26/8/2020).

Irfan menjelaskan, kasus terbanyak ditemukan di pabrik LG Cikarang, hingga hari ini tercatat sebanyak 242 karyawan terpapar Covid-19.

Sedangkan sisanya lanjut Irfan, berasal dari sejumlah perusahaan yang ada di kawasan industri Kabupaten Bekasi.

"LG paling mendominasi, kalau perusahaan lain ditemukan kasus satu atau dua aja tersebar," jelasnya.

Dari total kasus klaster Covid-19 di kawasan industri, Pemkab Bekasi mencatat tidak semua karyawan tinggal atau menetap di Kabupaten Bekasi.

"Untuk tempat tinggalnya tersebar, ada yang di Kabupaten Bekasi, ada yang di DKI Jakarta dan Kota Bekasi, mereka kerja di sini," terangnya.

Kasus penularan Covid-19 di kawasan industri terjadi akibat imported case atau kasus kiriman, bukan akibat transmisi zona kawasan.

"Kebanyak sporadis case ya, imported case misalkan tinggalnya di Jakarta terinfeksi di Jakarta dan bekerja di Bekasi atau tinggal di Bekasi kerja di Jakarta, jadi laju pergerakan orang," tegas dia.

Tidak Tutup Pabrik Hanya Kurangi Kapasitas Produksi

Suzuki Indonesia memutuskan mengurangi kapasitas produksi di pabrik Tambun, Kabupaten Bekasi usai 71 karyawan positif Covid-19.

Seiji Itayama, President Director PT Suzuki Indomobil Motor dalam keterangan resminya mengatakan, pengurangan kapasitas produksi sebanyak 50 persen.

"Pengurangan kapasitas produksi kali ini dilakukan di pabrik Tambun I sebagai lokasi perakitan sepeda motor," kata Seiji, Jumat, (28/8/2020).

Pengurangan kapasitas produksi sebanyak 50 persen dibanding kondisi normal ini dilakukan sejak, Senin, (24/8/2020).

"Meskipun kami sudah menerapkan protokol pencegahan penyebaran Covid-19 dengan ketat, penularan tersebut tidak bisa dihindari. Untuk itu, pengurangan kapasitas produksi harus dilakukan untuk memutus rantai penyebaran virus," terangnya.

Bermula dari Test Masif 900 Karyawan

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved