Virus Corona di Indonesia

Enggan Tutup Pabrik Usai 71 Karyawan Positif Covid-19, PT Suzuki Wajibkan Pegawai Lapor Aktivitas

Penularan Covid-19 di pabrik Suzuki Tambun ini menambah daftar klaster industri yang belakang marak terjadi di Kabupaten Bekasi

Penulis: Yusuf Bachtiar | Editor: Muhammad Zulfikar
Freepik via Tribunnews.com
Ilustrasi Virus Corona 

Head Of Public Relation & Digital PT Suzuki Indonesia Sales, Rudiansyah mengatakan, test masif itu dilakukan ke 900-an pabrik Suzuki Tambun sebagai upaya preventif.

"Kita kan harus preventif apalagi ini perusahaan Jepang, harus concern (fokus), lebih ke prudent (hati-hati), dari awal kita jangan menunggu ada kasus jadi harus proaktif," kata Rudiansyah, Jumat, (28/9/2020).

Tes masif ini dilakukan sejak medio Agustus 2020, seluruh karyawan diminta mengikuti rapid test dan yang hasilnya reaktif langsung diminta swab test.

"Ketahuannya ada yang reaktif lalu dilakukan pemeriksaan lebih lanjut lagi. Dari situ ketauan yang aktif," tuturnya.

Pihaknya mengklaim, Suzuki telah melakukan upaya menjalankan protokoler kesehatan selama pandemi Covid-19.

Langkah-langkah ini meliputi wajib masker, jaga jarak antar karyawan di lingkungan kerja hingga membatasi jam serta jumlah karyawan dalam satu waktu.

"Jadi sebetulnya sebelum Agustus kita rutin rapid. Nah tapi yang masif di awal Agustus. Dari situ mulai kelihatan yang positif. Di awal Agustus kita mulai melakukan rapid dan swab," tegas dia.

Personel Yonif 201 TNI Jaga Polsek Ciracas, Dirikan Tenda di Halaman Mapolsek

Kritik Rencana Anies Izinkan Pesepeda Masuk Tol, Ketua Fraksi PDIP: Stop Bikin Kebijakan Kontroversi

Pasien Covid-19 di DKI Tembus 800 Orang Dalam 3 Hari Berturut-turut

Mayoritas OTG

Rudiansyah mengatakan, mayoritas karyawan yang terpapar Covid-19 merupakan kategori orang tanpa gejala (OTG).

"Iya kebanyakan (OTG) yang dirawat (di rumah sakit) hanya dua hanya tiga orang," kata Rudiansyah, Jumat, (29/8/2020).

Saat ini, mayoritas karyawan yang positif Covid-19 dengan kategori OTG masih harus menjalani isolasi mandiri di kediamannya masing-masing.

"Isolasi mandiri di rumah, tapi tetap kita kontrol secara harian, ditanyakan ke orangnya langsung dan anggota keluarganya, kita support dari sisi kesehatannya," ungkap Rudiansyah.

Upaya tracing orang-orang yang berkontak langsung dengan 71 karyawan posotif juga terus dilakukan.

"Kita lakukan tracing, kepada karyawan apakah ada yang kontak erat atau tidak. Kalau ada kita lakukan swab, kita juga lakukan swab ke orang-orang yang berisiko lebih tinggi apakah yang sudah berumur atau penyakit bawaan," tuturnya.

Wajib Lapor Aktivitas Harian

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved